Direstui Jokowi, Kereta Cepat Bakal Bablas ke Surabaya

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2017/07/26/02851208-cf47-4acb-83c3-ad8c5146ba0c_169.jpg?w=700&q=80
Foto: Tim Infografis, Mindra Purnomo

Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menggelar rapat membahas proyek strategis nasional (PSN). Dalam rapat tersebut, diputuskan mayoritas proyek strategis nasional (PSN) tetap berjalan.

Demikian disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir dalam sebuah acara online, Jumat kemarin (29/5/2020).

"Alhamdulillah tadi Presiden baru saja memimpin rapat langsung mengenai proyek strategis nasional yang mayoritas tetap harus berjalan," katanya.

"Ini yang membuat kita harus optimis bahwa negara kita dalam kondisi yang terus memikirkan pembukaan lapangan kerja karena proyek-proyek strategis ini banyak sekali menyerap lapangan kerja," ujarnya.

Di BUMN, kata Erick, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dilanjutkan. Bahkan, Jokowi setuju disambung sampai Surabaya supaya lebih layak.

"Contoh yang ada di BUMN Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Bahkan Presiden tadi sudah setuju disambungkan Jakarta-Bandung-Surabaya supaya lebih feasible. Ini pasti menyerap tenaga kerja luar biasa," ujarnya.

Lanjutnya, untuk lintasan kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan rampung pada September 2022. "Dan deadline Jakarta-Bantung tetap September 2022 harus bisa jadi sebagai target," tutupnya.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung molor, Jepang bakal masuk. Klik halaman selanjutnya.

Sementara itu, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung mengalami keterlambatan 1 tahun dalam proses pembangunannya. Untuk meningkatkan efisiensi proyek itu akan digabungkan dengan proyek Kereta Kencang sampai Surabaya. Dua proyek itu akan menjadi 1 rel.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, hal itu dilaporkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi dan menteri lainnya secara virtual. Dia mengatakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terjadi perlambatan.

"Kemudian juga ada tadi dilaporkan oleh Menteri BUMN terkait dengan proyek kereta cepat, itu juga terjadi budget over run dan ada keterlambatan sebesar 1 tahun," ujar Airlangga.

Untuk mengatasi hal itu, Jokowi, kata Airlangga memberikan arahan agar proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung digabung dengan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Itu artinya konsorsium Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) akan ditambah dengan konsorsium dengan Jepang yang menggarap kereta cepat Jakarta hingga Surabaya.

"Arahan Bapak Presiden agar lebih ekonomis, untuk didorong kelanjutan proyek tidak hanya berhenti di Bandung tapi terus sampai Surabaya, dan diusulkan agar konsorsium bisa ditambah oleh konsorsium dari Jepang," terangnya.

"Oleh Menteri BUMN akan dikaji baik itu mengenai anggota konsorsium juga mengenai rutenya dan total project-nya," tambah Airlangga.

(acd/hns)