Pemkot Bogor Izinkan Masjid Dibuka untuk Aktivitas Ibadah, Asal...

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/29/3cb2d1ba-a8b4-42ad-802c-2c1f831ceebb.jpeg?w=700&q=90
Foto: Pemkot Bogor

Jakarta -

Wali Kota Bogor Bima Arya melaksanakan salat Jumat berjamaah bersama warga di Masjid Baitur Ridwan, Semplak, Bogor Barat. Ini merupakan salat Jumat yang pertama sejak diberlakukannya pembatasan sosial di sejumlah tempat publik, termasuk rumah ibadah sekitar tiga bulan lalu.

Usai pelaksanaannya, Bima Arya diminta pengurus DKM untuk memberikan arahan kepada para jamaah yang hadir. Menurut Bima, perang melawan virus COVID-19 ini sungguh berat karena bertempur melawan musuh yang tidak terlihat, logistiknya terbatas dan yang harus diselamatkan banyak.

"Sungguh sangat berat. Sampai hari ini tidak ada tandingannya. Dulu di abad 14 ada wabah black death di Eropa, puluhan ribu yang meninggal. Satu abad yang lalu pernah ada Spanish Flu di Amerika dan sebagian Eropa. Tapi COVID-19 hari ini adalah paling dahsyat sepanjang sejarah umat manusia. Rata di muka bumi ini yang terdampak," ungkap Bima dalam keterangan tertulis, Jumat (29/5/2020).

Bima mengatakan telah banyak ikhtiar yang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai elemen masyarakat, termasuk tenaga kesehatan dalam penanganan COVID-19 ini. Tetapi ujungnya karena kuasa Allah.

"Oleh karena itu yakini kepada Allah di tempat-tempat ibadah adalah jalan utama kita menang melawan COVID-19. Dengan Bismillah Pemkot mulai mengizinkan masjid-masjid di Kota Bogor untuk kembali menyelenggarakan aktivitas beribadah bersama dengan catatan memberlakukan protokol kesehatan dengan sangat ketat," tandasnya.

Dibukanya kembali rumah ibadah untuk kegiatan keagamaan, lanjut Bima, berdasar pada landasan ilmiah terkait perkembangan penanganan dan penyebaran COVID-19 di Kota Bogor, namun dengan tetap menerapkan sistem protokol kesehatan yang ketat.

"Landasan kita adalah landasan ilmiah. Rekomendasi dari pakar epidemiologi bahwa kondisi Kota Bogor sudah cukup terkendali dan melandai. Angka penularannya sudah dibawah satu (RO 0,74). Oleh karena itu sudah bisa dimulai langkah-langkah yang lebih baru," jelasnya.

Belum semua masjid diperbolehkan menggelar kegiatan keagamaan di rumah ibadah. Dari 875 masjid yang ada di Kota Bogor, menurut data DMI, sekitar 80 persen masjid sudah siap dengan penerapan protokol kesehatan.

"Nanti setiap masjid bisa mengajukan permohonan kepada kelurahan agar disetujui oleh wali kota untuk diizinkan, kita data yang rapi. Masjid ini (Baitur Ridwan) dipilih karena kita cek memiliki protokol kesehatan yang sangat siap. Kemarin diproses dan hari ini diizinkan. Saya harap semua masjid seperti ini tentunya dengan kapasitas masing-masing," katanya.

Lebih lanjut, Bima Arya menyebut Masjid Baitur Ridwan di Semplak, Bogor Barat ini bisa menjadi percontohan dengan sistem protokol kesehatan yang baik.

"Saya berterimakasih kepada Kang Firman (Ketua DKM Masjid Baitur Ridwan), kepada seluruh DKM, yang telah mencontohkan protokol kesehatan yang luar biasa. Insya Allah menjadi contoh masjid se-Kota Bogor," ungkap Bima.

"Diatur jaraknya, diperiksa suhu tubuhnya, dan disediakan untuk cuci tangan. Insya Allah syariatnya kita tempuh, protokol kesehatannya kita tegakkan dan di sinilah kita bersimpuh," tambahnya.

Di sisi lain, Bima Arya mengaku terharu bisa melaksanakan kembali ibadah Salat Jumat pasca pembatasan untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Perasaan emosional pun terasa karena dirinya sudah lama tidak mendengar suara iqomah di Masjid.

"Rasanya susah diungkapkan dengan kata-kata. Mudah-mudahan ini ikhtiar kita memohon kepada Allah supaya Kota Bogor cepat melewati ujian ini," pungkasnya.

(akn/ega)