Suara-suara Dukungan untuk Kenormalan Baru dengan Pendisiplinan

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/27/c9df9cdf-c3be-49c0-9bd4-93fa964f3608_169.jpeg?w=700&q=90
Foto: Presiden Jokowi menginstruksikan soal adaptasi normal baru dengan pendisiplinan (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan instruksi soal beradaptasi dengan normal baru lewat pendisiplinan. Sejumlah partai pun ramai-ramai menyampaikan suara dukungannya atas kebijakan itu.

Sebagaimana diketahui, instruksi soal kenormalan baru ini disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam rapat terbatas 'Persiapan Pelaksanaan Protokol Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman COVID-19' di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (27/5/2020).

Dia meminta seluruh jajarannya mempelajari kondisi di lapangan untuk mempersiapkan tatanan normal yang baru di tengah pandemi virus Corona baru (COVID-19).

"Saya minta protokol beradaptasi dengan tatanan normal baru ini yang sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan ini disosialisasikan secara masif kepada masyarakat," kata Jokowi saat memberikan pengantar dalam rapat terbatas yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (27/5/2020).

Jokowi menyampaikan sebelumnya sudah ada 4 provinsi serta 25 kabupaten/kota yang tengah bersiap menuju normal yang baru. Wilayah itu, disebut Jokowi, diketahui memiliki tingkat penularan Corona yang rendah. Namun ke depan, kata Jokowi, tatanan normal baru dapat diperluas jika efektif.

Penerapan normal yang baru itu nantinya, disebut Jokowi, bersamaan dengan pendisiplinan protokol kesehatan yang dikawal jajaran Polri dan TNI.

Instruksi Jokowi tentang beradaptasi dengan normal baru dengan pendisiplinan ini pun menuai banyak dukungan dari partai-partai. Berikut ini suara-suara dukungan untuk normal baru dengan pendisiplinan:

Gerindra

Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Putih Sari menilai penerjunan personel TNI-Polri bisa menambah sumber daya manusia (SDM) dalam menyiapkan new normal. Menurutnya, sosialisasi akan menjadi lebih luas.

"Pelibatan TNI-Polri bisa saja dalam rangka menambah sumber daya untuk melakukan sosialisasi-sosialisasi tersebut," kata Putih kepada wartawan, Jumat (29/5/2020).

Putih menilai kehidupan negara-negara yang terpapar virus Corona juga mengarah ke new normal seperti yang ingin diterapkan di Tanah Air. Namun demikian, Ketua Bidang Pariwisata DPP Gerindra itu mengingatkan pemerintah untuk tidak terburu-buru menerapkan new normal.

Anggota Komisi IX DPR itu meminta sosialisasi new normal dilakukan secara masif. Putih meminta pemerintah juga memberdayakan tokoh masyarakat, agama dalam mensosialisasikan new normal.

"Tatanan hidup baru/new normal memang mau tidak mau harus kita siapkan, karena secara global juga sudah mengarah ke sana. Tapi semua harus benar-benar disiapkan dengan seksama, nggak boleh terburu-buru," sebut Putih.

"Sosialisasi harus dilakukan dengan masif ke masyarakat, untuk sosialisasi bisa melalui perangkat-perangkat didaerah atau tokoh-tokoh masyarakat di daerah masing-masing, dan dengan cara edukatif, persuasif," imbuhnya.

NasDem

Dukungan juga datang dari Partai NasDem. NasDem melihat kehidupan normal baru ini sebagai hal yang bagus.

"Tentang kehidupan 'new normal' ini NasDem melihat bahwa ini bagus dan ini kita dukung, tapi tentunya dengan indikator-indikator yang sangat kuat. Jadi parameter-parameter harus diatur secara jelas," kata Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Jumat (29/5/2020).

Parameter yang dimaksud Ali adalah melihat kesiapan daerah untuk menghadapi 'new normal' dengan mempertimbangkan penyebaran kasus di masing-masing daerah. Ali menyarankan agar kebijakan 'new normal' ini diterapkan secara bertahap.

"Kita memahami tidak bisa kita pasrah terhadap situasi ini, harus ada langkah-langkah juga karena kehidupan ini juga harus ada kehidupan baru berikutnya setelah COVID ini. Jadi daerah-daerah yang kurvanya masih merah ya jangan dipaksakan, jangan dulu. Dia harus bertahap, pulih dulu," ujar Ali.

"Sehingga kebijakannya Pak Presiden tentang 'new normal' ini, maka dia harus dilakukan secara bertahap di tiap-tiap daerah dengan memperhatikan kurva penyebaran COVID sendiri," lanjutnya.

Ali juga menyoroti kedisiplinan masyarakat yang menurutnya juga berperan dalam keberhasilan penerapan 'new normal' ini. Karena itulah, Ali mendukung pelibatan TNI dan Polri untuk mendisiplinkan masyarakat.

"Karena salah satu problem kita dalam penanganan ini karena kesadaran masyarakat masih minimalis sehingga perlu pendisiplinan yang lebih ketat, karena itu harus ada pelibatan aparat, tentara dan polisi. Karena kalau tidak, itu terjadi ledakan kedua yang lebih dahsyat, itu yang kita khawatirkan kan," ujarnya.