Video CCTV Patahkan Klaim Polisi George Floyd Melawan Saat Ditangkap

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/05/29/1182010/670x335/video-cctv-patahkan-klaim-polisi-george-floyd-melawan-saat-ditangkap.jpg
Kerusuhan pecah di Minneapolis. ©REUTERS/Eric Miller

Merdeka.com - Video CCTV dari luar sebuah restoran di Minneapolis, Amerika Serikat (AS) bertentangan dengan klaim polisi bahwa George Floyd melawan saat ditangkap sebelum seorang petugas polisi menindih lehernya dengan kedua lututnya.

Kematian Floyd pekan ini memicu unjuk rasa di seluruh negeri setelah video viral menunjukkan pria kulit hitam berusia 46 tahun itu diborgol dan ditindih sembari berkata, "Saya tidak bisa bernapas," ketika seorang petugas polisi menindihnya dengan lutut di lehernya.

Keempat petugas yang terlibat dalam insiden tersebut telah dipecat dari Departemen Kepolisian Minneapolis. Namun pemecatan itu tidak menghentikan seruan agar mereka menghadapi tuntutan pidana.

Awal pekan ini, polisi mengklaim dalam sebuah pernyataan, Floyd "secara fisik melawan petugas."

Namun seperti dikutip dari CNN, Jumat (29/5), rekaman CCTV dari restoran Dragon Wok menunjukkan titik kontak pertama antara Floyd dan polisi. Meskipun ada beberapa menit di mana interaksi Floyd tidak dapat dilihat dari sudut pandang kamera, rekaman tersebut tampaknya tidak mendukung pernyataan bahwa Floyd menolak penangkapan.

Dalam video itu, dua polisi mendekati Floyd dan dua penumpang di sebuah kendaraan yang diparkir di luar restoran, yang terletak di seberang jalan dari sebuah toko swalayan tempat dugaan penipuan terjadi.

Petugas tampaknya memborgol Floyd, meskipun aksi itu sebagian tersembunyi di belakang kendaraan. Floyd tampaknya jatuh sebelum seorang petugas mengangkatnya dan membawanya ke trotoar, tempat Floyd duduk.

Akhirnya, petugas membantu Floyd berdiri sebelum kedua petugas mengawal Floyd menyeberang jalan ke kendaraan mereka. Floyd tampaknya jatuh lagi sebelum kendaraan polisi kedua menghalangi pandangan CCTV. Tidak ada titik dalam video yang menunjukkan apakah Floyd tampaknya berupaya melawan para petugas polisi.

Polisi mengatakan dalam pernyataan mereka pekan ini bahwa petugas menduga Floyd menderita tekanan medis dan memanggil ambulans.

Floyd dinyatakan meninggal di rumah sakit beberapa saat kemudian, kata polisi.

Polisi Minneapolis belum merilis rekaman bodycam dari petugas yang terlibat.

Ketika ditanya tentang perbedaan yang tampak antara rekaman CCTV dan polisi yang mengklaim Floyd melawan, Departemen Kepolisian Minneapolis meminta CNN mengonfirmasi ke FBI dan Minnesota Bureau of Criminal Apprehension.

Bantahan Saksi Mata

Klaim polisi juga dibantah oleh setidaknya satu saksi, Donald Williams, yang mengatakan kepada CNN bahwa dia sedang berjalan ke sebuah toko ketika dia melihat Floyd bernapas dengan terengah-engah.

Williams mengaku mendengar Floyd mengatakan kepada petugas bahwa dia tidak bisa bernapas. Ketika Williams bertanya kepada polisi apa yang terjadi, dia diberi tahu bahwa Floyd "melawan penangkapan."

"Saya berkata, 'petugas, dia tidak melawan penangkapan, lutut Anda menindihnya dan dia diborgol, dia kan sudah ditangkap saat ini,'" kata Williams.

Pemilk restoran Dragon Wok, Rashad West merilis video bersama dengan pria lain, Jared Brewington - yang juga membantah klaim Floyd melawan upaya penangkapan.

"Tidak terlihat adanya perlawanan, tidak sama sekali," kata West kepada CNN.

Brewington, yang tempat usahanya berada di lokasi yang sama dengan Rashad West, juga mengatakan tidak melihat Floyd melawan saat ditangkap. [cob]