Singapura Wacanakan Relaksasi Sebelum Akhir Juni
by Johanes Randy PrakosoSingapura -
Saat ini Singapura masih begitu strict melawan COVID-19. Hanya apabila kondisi membaik, ada wacana relaksasi sebelum akhir bulan Juni.
Kabar baik itu pun diungkapkan oleh Menteri Pengembangan Nasional Singapura yang juga Kepala Gugus Tugas Penanganan virus corona, Lawrence Wong, dalam sebuah acara konferensi pers Kamis (28/5).
"Kami akan terus memantau kondisi terkini, terutama dua minggu awal di bulan Juni. Apabila transmisi lokal dan tingkat infeksi selama dua minggu ke depan tetap rendah dan stabil, maka kami akan memutuskan pertengahan Juni. Apakah kita akan mengambil langkah berikutnya atau berpindah ke fase 2," ujar Wong seperti diberitakan Asia One.
Menurut Wong, fase kedua merupakan tindakan relaksasi seperti pembukaan kembali pertokoan, makan di tempat serta layanan kesehatan personal di rumah. Fasilitas publik seperti stadion dan kolam renang juga akan dibuka kembali.
Hanya saja, fase kedua juga disebut Wong bukan tanpa batasan. Masyarakat masih diwajibkan memakai masker, begitu juga dengan kegiatan berkerumun dengan maksimal jumlah lima orang. Hal itu juga berlaku baik di tempat umum atau pun rumah-rumah.
"Lima artinya kalau sebuah infeksi terjadi, maka Anda akan membatasi cluster yang ada hanya ke lima orang yang bersama pihak yang positif terinfeksi di waktu tersebut," kata Wong.
Terkait aturan lima orang tersebut, besar kemungkinan kalau tempat umum dengan resiko penularan tinggi seperti museum, perpustakaan, bioskop, tempat ibadah dan bar juga masih akan ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Selain bicara kemungkinan relaksasi, pihak Singapura juga telah menjalin komunikasi dengan negara yang disebut telah berhasil mengontrol kurva positif COVID-19 menjadi landai. Yakni, untuk pembicaraan seputar pembukaan kembali batas negara.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong, yang merupakan wakil kepala Gugus Tugas Penanganan virus Corona Singapura, juga mengimbau agar masyarakat tak cepat berpuas diri dan larut dalam euforia.
"Untuk menuju ke sana (fase kedua), penting bagi kita untuk menanamkan dalam benak agar tak berpesta atau merayakan usainya fase satu dari 2 Juni mendatang," ujar Yong.
Intinya, keputusan peralihan fase itu bisa saja tak diambil apabila kondisi tetap tidak membaik. Masyarakat pun dituntut agar tetap bijak dan bertanggung jawab demi kebaikan bersama.
Simak Video "Ada Penyusup Mesum, Para Guru Singapura Berhenti Pakai Zoom"
[Gambas:Video 20detik]
(rdy/rdy)