Tiga Warga Positif Covid-19, Satu Desa di Garut Diisolasi

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/05/29/1182008/670x335/tiga-warga-positif-covid-19-satu-desa-di-garut-diisolasi.jpg
ilustrasi corona. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Satu desa di Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, mulai Jumat (25/5) dikarantina. Karantina dilakukan setelah tiga warganya diketahui positif Covid-19. Rencananya, karantina dilakukan selama 14 hari ke depan dan dinyatakan bersih dari virus Corona.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menyebut bahwa ketiga warga Selaawi itu jadi kasus ke-14, 15, dan 16. "Ketiganya terpapar dari kasus ke-13 atau KC-13, jadi transmisi lokal. Dengan kondisi tersebut, Kecamataan Selaawi diputuskan untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Selain itu, Desa Samida akan dilakukan karantina," kata Helmi.

Helmi mengungkapkan bahwa di Desa Samida tingkat reproduksi virusnya cukup tinggi. Namun, walau rencana karantinya dilakukan satu desa, namun yang akan diperketat adalah di satu dusun, sedangkan wilayah lainnya terus dipantau perkembangannya.

"Di satu dusun ini ada yang ODP, PDP, dan positif. Ada 560 KK yang dikarantina. Nanti kami lakukan tracing ke kampung lain. Kalau memang harus karantina, akan dikarantina," ungkapnya.

Adapun untuk pelaksanaan PSBB di Selaawi, Wabup mengaku bahwa pihaknya akan melakukan pembatasa orang di malam hari. Hal tersbeut dilakukan karena di malam hari virus lebih berpotensu berkembang biak lebih cepat dibanding di siang hari.

"Malam tidak boleh ada yang keluar. Kalau malam hari virus itu kuat karena tidak terkena sinar matahari. Sementara daya tahan tubuh kita lemah," ucapnya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya akan sangat keras memberikan arahan dan imbauan agar masyarakat tidak keluar di malam hari. Pembatasan kegiatan pun diakuinya sudah diinstruksikan. [gil]