Menaker Minta Jajarannya Jaga Semangat Kerja untuk Hadapi Pandemi

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/29/6134e795-7eb0-4d31-89df-4ce0411407df_169.jpeg?w=700&q=90
Foto: dok kemnaker

Jakarta -

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah melakukan halal bihalal Idul Fitri 1441 H secara virtual bersama sekitar 1.000 pegawai Kementerian Ketenagakerjaan yang tersebar mulai dari Aceh sampai Papua.

Ida memberikan apresiasi atas partisipasi, kerja keras dan kerja cerdas seluruh keluarga besar di lingkungan Kemnaker. Meski baru menjalankan tugas selama enam bulan, Ida mengaku telah merasakan suasana kekeluargaan yang luar biasa.

"Mari kita jaga semangat kerja dan semangat kekeluargaan ini dalam menghadapi kondisi pandemi COVID-19. Kita jaga kebersamaan ini untuk memberikan yang terbaik kepada bangsa dan negara," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (29/5/2020).

Dalam acara tersebut, Ida menggarisbawahi pernyataan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo yang menyebut saat ini sedang dalam kondisi perang melawan COVID-19. Dalam kondisi perang, harus ada satu komando dan tak perlu terlalu banyak diskusi dan berwacana.

"Posisi sekarang ini, kondisi tak normal, membutuhkan kita siap siaga, posisinya harus dalam satu komando agar kita betul-betul menjadi pemenang melawan COVID-19. Kita harus tetap produktif walaupun kerja secara work from home," jelasnya.

Dengan kondisi tersebut, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, maka masyarakat harus bisa hidup berdampingan dengan COVID-19 untuk sementara waktu.

"Hidup berdampingan adalah menyesuaikan diri dengan keberadaan virus Corona. Perubahan secara cepat adalah keniscayaan yang harus dihadapi masyarakat dengan menyiapkan tatanan kehidupan yang baru atau new normal," ungkapnya.

Ida menambahkan, tugas pemerintah yakni memberikan arahan kepada masyarakat agar memiliki protokol dan penyesuaian kehidupan baru. Dalam tatanan baru ini, Kemnaker memiliki tanggung jawab merespon pada aspek ketenagakerjaan, dan mengelola tanggung jawab secara baik pelayanan ketenagakerjaan di lingkup Kemnaker.

"Seluruh sumberdaya Kemnaker harus diarahkan merespon kehidupan baru yang memiliki tantangan berbeda. Jika selama ini terbiasa mengelola BLK secara offline, maka mesti mendesain BLK secara online dan offline," pungkasnya.

(ega/ega)