Ini Cara Aceh Tekan Penyebaran Kasus Covid-19

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/05/29/1181969/670x335/ini-cara-aceh-tekan-penyebaran-kasus-covid-19.jpg
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Plt Bupati Bener Meriah Sarkawi. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Aceh merupakan salah satu provinsi yang tidak mengalami penambahan kasus positif Covid-19 hari ini. Daerah yang dijuluki Serambi Makkah itu hanya memiliki 20 kasus positif Covid-19, 17 di antaranya berhasil sembuh dan 1 pasien meninggal.

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengungkap enam cara mereka menekan penyebaran Covid-19. Pertama, pemerintah Aceh bergerak cepat menyiapkan sarana dan prasarana Covid-19.

Mulai dari pembukaan posko sebagai pusat informasi, menyiapkan rumah sakit, ruang isolasi, dan kebutuhan lainnya untuk penanganan Covid-19 sebelum ada yang terindikasi positif. Kedua, masyarakat reaktif dan over protektif terhadap kesehatannya.

"Awalnya masyarakat Aceh memang kurang yakin adanya Covid-19 di Aceh. Namun, sesudah adanya satu orang positif Covid-19, kemudian masyarakat Aceh lebih antisipatif, lebih waspada dan lebih disiplin dalam mencegah Covid-19," jelas Nova Iriansyah dalam sebuah video yang disiarkan melalui Youtube BNPB, Jumat (29/5).

Ketiga, pemerintah Aceh memberlakukan jam malam selama lima malam sebelum daerah lain menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. Keempat, pemerintah Aceh cenderung over reaktif dan maksimal dalam menghadapi kemungkinan outbreak Covid-19 yang didukung Forkopimda, ulama dan tokoh masyarakat.

Kelima, pemerintah Aceh membangun sistem kesiapsiagaan petugas hingga ke tingkat desa yang dikoordinir oleh dinas kesehatan kabupaten kota sehingga orang yang dicurigai terindikasi terpapar Covid-19 tidak ada yang lolos sampai terbukti negatif.

"Terakhir dukungan masyarakat kepada tim medis dan para medis yang sangat luar biasa," sambungnya.

Menurut Nova Iriansyah, masyarakat Aceh sangat menghargai kerja keras tim medis hingga para ahli. Berbagai bantuan disalurkan kepada tim medis dan keluarganya sebagai bentuk dukungan dan semangat dalam menangani Covid-19.

"Tim medis mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat terutama aparatur pemerintah baik di provinsi maupun di kabupoaten kota," pungkasnya. [ray]