1.792 Pemudik Asal Wonogiri Kembali ke Jabodetabek, Mayoritas Tak Bawa SIKM

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/05/29/1181921/670x335/1792-pemudik-asal-wonogiri-kembali-ke-jabodetabek-mayoritas-tak-bawa-sikm.jpg
Arus mudik di Terminal Kampung Rambutan. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Sebanyak 1.792 pemudik asal Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah bergerak kembali ke wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Mereka berangkat menggunakan bus dari Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri.

"1.792 pemudik asal Kabupaten Wonogiri yang kembali ke daerah perantauan ini merupakan data mulai tanggal 21-28 Mei," ujar Kepala Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto Purwanto, Jumat (29/5).

Menurut Agus, selama arus mudik ada 46.116 orang yang pulang ke Wonogiri. Mereka sebagian besar merupakan perantau yang mengadu nasib di wilayah Jabodetabek. Data tersebut yang tercatat di Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri, sejak tanggal 15 Maret sampai tanggal 28 Mei. Jumlah tersebut belum termasuk pemudik yang menggunakan moda transportasi lainnya.

Menurut dia, arus balik di terminal terbesar di Kota Gaplek itu mulai terlihat sejak hari Lebaran, 24 Mei lalu. Saat itu ada 127 orang meninggalkan Wonogiri melalui terminal menuju Jabodetabek. Arus balik Lebaran bertambah banyak pada tanggal 25 Mei, sebanyak 365 orang naik bus menuju ke daerah perantauan Jabodetabek.

"Puncak arus balik Lebaran terjadi pada tanggal 27 Mei kemarin, dengan jumlah 483 orang," katanya.

Kemudian, lanjut dia, jumlah warga yang melakukan perjalanan balik Lebaran turun menjadi 244 orang pada tanggal 28 Mei. Pemudik yang kembali ke daerah perantauan Jabodetabek banyak yang hanya membawa surat keterangan sehat dari Desa atau Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri.

"Banyak yang hanya membawa surat dari desa atau dinkes. Padahal, untuk bisa masuk Jakarta harus membawa SIKM (Surat Izin Keluar Masuk). Saya kurang tahu apakah mereka bisa masuk Jakarta atau disuruh putar balik," tandasnya.

Lebih lanjut Agus menyampaikan, arus balik Lebaran tahun ini turun drastis akibat pandemi Covid-19. Meskipun tidak banyak warga yang kembali ke daerah perantauan, protokol kesehatan bagi penumpang masuk terminal tetap diberlakukan dengan ketat.

"Kami tidak melakukan pengecekan surat sehat pada setiap penumpang yang masuk terminal karena tidak ada perintah dari pimpinan," pungkas dia. [ray]