Keluarga Pasien Diseret Satgas COVID-19, Dinkes Sulsel Ingatkan Persuasif

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/04/01/d8587e01-f704-4028-9538-8bd40009fd88_43.jpeg?w=700&q=90
Foto: Kadinkes Sulsel, Ichsan Mustari. (Noval/detikcom)

Makassar -

Viral video keluarga jenazah pasien yang diseret oleh petugas Satgas COVID-19 di Makassar, Sulawesi Selatan. Pemprov Sulsel meminta pendekatan kepada keluarga pasien harus lebih persuasif.

"Saya kira begitu lebih persuasif, ini kan sudah ditekankan dari awal toh," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sulsel, Ichsan Mustari kepada detikcom, Jumat (29/5/2020).

Ichsan yang jug juru bicara Satgas COVID-19 ini meminta video yang beredar di tengah masyarakat harus dilihat secara utuh dan tidak sepotong-potong.

"Prinsipnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, tindakan persuasif dipentingkan. Biasanya orang tidak mau melakukan sesuatu, maka diberitahu," ujarnya.

Saat ini, dia masih berusaha meminta keterangan lebih lanjut soal kejadian sebenarnya di RS Siloam Makassar itu.

"Sementara saya lagi koordinasi di Siloam. Jadi saya belum bisa kasih tanggapan. Tapi menurut saya, saya saya kira ada latar belakangnya sampai begitu. Saya belum tahu bagaimana kejadiannya," ucapnya dia.

Dalam video yang dilihat pada Jumat (29/5/2020), terlihat dua orang perempuan berdebat dengan tiga orang petugas Satgas COVID-19 berbaju Hazmat soal jenazah pasien di ruangan yang diduga kamar jenazah. Di sekeliling keluarga pasien terlihat beberapa petugas yang berjaga-jaga.

"Jangan kasih begitu suamiku," teriak perempuan itu kepada para petugas Satgas di depannya.

Sementara itu, perempuan lainnya yang diduga adalah anak perempuan dari pasien yang meninggal juga mohon diberi waktu untuk menunggu saudaranya yang belum datang ke rumah sakit.

Tidak berapa lama, keluarga pasien itu masuk ke dalam kamar jenazah dan diikuti oleh empat petugas Satgas COVID-19. Salah seorang petugas COVID-19, terdengar meminta keluarga pasien untuk pulang dan menyerahkan jenazah suaminya. Namun permintaan itu ditolak karena semua anaknya belum datang.

Bahkan dalam video itu, terlihat petugas Satgas COVID-19 mencoba meraih tangan keluarga pasien yang kemudian terjadi insiden tarik menarik antara kedua belah pihak. Akhirnya, ibu-ibu tersebut berhasil ditangkap dan kemudian diseret keluar dari dalam kamar jenazah oleh dua petugas.

"Tunggumi kakakku kodong (kasihan)" ujar salah seorang perempuan yang melihat ibunya diseret keluar dari dalam kamar jenazah.

(fiq/idh)