https://akcdn.detik.net.id/visual/2020/05/29/115fb79a-44c3-46c4-9220-a41cca44e38a_169.jpeg?w=1280&q=90
Petisi Tunda Masuk Sekolah Selama Pandemi Makin Ramai/ Foto: iStock

Petisi Tunda Masuk Sekolah Selama Pandemi Makin Ramai, Mendikbud Diminta Bijak

by

link telah dicopy
Jakarta -

Masih adanya penyebaran virus corona membuat para orang tua khawatir tentang kesehatan anak. Banyak orang tua yang tidak setuju kalau anak mereka harus kembali ke sekolah selagi pemerintah berencana menerapkan new normal.

Kembali ke sekolah menimbulkan pro kontra, baik bagi siswa, orang tua, dan guru. Petisi mengenai hal ini pun bermunculan, Bunda.

Praktisi pendidikan, Watiek Ideo membuat petisi 'Tunda Masuk Sekolah Selama Pandemi'. Dalam petisinya, Watiek menanyakan apakah orang tua rela jika anaknya masuk sekolah. Sedangkan, masih banyak orang yang melanggar protokol kesehatan.

Selain Watiek, ada juga Hana Handoko yang membuat petisi serupa. Petisinya berjudul 'Tunda Untuk Tahun Ajaran baru Sekolah Selama Pandemik Corona'.

"Pengalaman adalah guru berharga, jika kita bisa belajar dari Negara lain bahwa ternyata Tidak aman untuk membuka kembali lingkungan sekolah ditengah pandemik Covid19, Alangkah baik dan bijaksana, jika Pemerintah khususnya menteri pendidikan berpikir sebijaksana mungkin tentang dibukanya kembali tahun ajaran baru," tulis Hana di Change.org.

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/11/17/5a86ede8-926a-46cd-a530-25ba142ebaf4_43.jpeg?w=1280
Ilustrasi anak masuk sekolah/ Foto: iStock

Kekhawatiran Hana ini dipicu kasus yang terjadi di Prancis dan Finlandia. Setelah kedua negara itu kembali memperbolehkan siswa ke sekolah, banyak anak-anak yang akhirnya positif COVID-19.

Hana mempertanyakan apakah pemerintah yakin akan memulai kembali tahun ajaran baru seperti biasa. Ia juga ragu anak-anak bisa jaga jarak dengan teman-temannya serta menjaga kebersihan.

"Dari dua kasus ini, besar harapan saya sebagai seorang ibu agar pemerintah menunda tahun ajaran baru atau setidaknya memperpanjang kegiatan belajar secara online dr rumah," ujarnya.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti juga telah membuat survei terkait hal ini. Target surveinya adalah siswa, orang tua, dan guru.

Retno mengatakan, hasil survei sementara menunjukkan bahwa banyak anak-anak yang setuju untuk kembali ke sekolah. Sedangkan, orang tua mereka tidak.

"Orang tua yang menolak sekolah dibuka kembali menunjukkan bahwa mereka khawatir akan keselamatan dan kesehatan anak-anaknya ketika sekolah dibuka di masa pandemi dengan kasus COVID-19 yang masih tinggi dan belum ada persiapan memadai untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat di sekolah," kata Retno, dalam pesan yang diterima HaiBunda pada Jumat (29/5/2020).

Namun, pada Rabu (20/5/2020), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menilai, tidak perlu mengubah tahun ajaran. tapi, metode belajarnya yang diperhatikan.

"Metode belajarnya apakah belajar dari rumah atau di sekolah akan berdasarkan pertimbangan gugus tugas," kata Nadiem Makarim dikutip dari situs resmi Kemdikbud.

Seperti apa restoran di era new normal? Lihat penjelasannya di video ini yuk, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/som)
link telah dicopy