https://statik.tempo.co/data/2020/05/27/id_941059/941059_720.jpg
Iman Brotoseno. Facebook/@iman brotoseno

Bos Baru TVRI: Saya Tidak Pernah Berbohong kepada Publik

by

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Pengganti Antarwaktu (PAW) TVRI Iman Brotoseno menjadi sorotan publik karena sejumlah pernyataan kontroversialnya di masa lalu. Meski pernyataan kontroversial, Iman menegaskan dirinya sama sekali tidak terlibat kasus pelanggaran hukum apapun di masa lalu.

“Sejak awal, saya tidak pernah berbohong kepada publik,” kata Iman dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 29 Mei 2020.

Saat itu, Iman menyebut netizen masih belum terpolarisasi dan belum terjadi perpecahan kubu aspirasi politik maupun ideologi seperti saat ini. Sehingga dalam percakapan itu, yang juga melibatkan pekerja seni seperti dirinya, bisa saja menggunakan bahasa gurauan. “Yang oleh orang lain dapat dianggap sebagai hal serius.”

Dua hari lalu, Iman resmi dilantik menjadi bos baru TVRI menggantikan Helmy Yahya yang lebih dulu dipecat. Setelah pelantikan, publik pun ramai-ramai menyoroti rekam jejak Iman selama ini. Mulai dari pekerjaannya di Majalah Playboy Indonesia hingga beberapa cuitan di twitter.

Di antara beberapa cuitan Iman yang muncul di media sosial yaitu seperti “akhirnya kita menemukan bagaimana cara mempersatukan negeri. Ya dengan Bokep.”

Lalu ada juga cuitan langsung soal TVRI. “TVRI, RRI, Antara dilebur jadi satu saja. Biar efisien, efektif, lincah. Rekrut orang orang profesional. Maaf yang tuwir tuwir pensiun saja.”

Tempo mencoba mengkonfirmasi cuitan soal TVRI ini kepada Iman sejak Kamis 28 Mei kemarin, namun belum ada respon apapun.

Meski demikian, Iman pun mengatakan bahwa setiap orang pun tentu memiliki kesalahan yang dilakukan tanpa sengaja di masa lalu. 14 tahun lalu, Iman mengatakan dirinya tidak menyangka akan menduduki jabatan publik di TVRI.

Kini, Iman mengaku bertanggung jawab atas apa yang sudah Ia tulis di media sosial. Iman pun siap menghadapi fakta tersebut. “Bagi saya, sangat penting untuk menguatkan komitmen saya untuk memperbaiki hal-hal buruk di masa lalu,” ujarnya.

FAJAR PEBRIANTO