J&T Express Bagikan 2.000 Paket Makanan Berbuka bagi Tim Medis
by Redaksi WE Online, RosmayantiWE Online, Jakarta - Indonesia hingga kini masih dilanda pandemi Covid-19. Beragam bantuan guna mengatasi situasi ini terus berdatangan dari berbagai lapisan masyarakat, terkhusus untuk tim medis, aparat pertahanan, dan keamanan setempat.
J&T Express mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam #JntikanKebaikan, yaitu program berbagi makanan berbuka puasa yang diperuntukkan bagi tim garda depan yang disalurkan melalui kegiatan foodtruck Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Program #JntikanKebaikan diusung J&T Express sebagai bentuk dukungan dengan melibatkan masyarakat Indonesia melalui cara yang unik, yaitu hanya dengan mengunggah Instastory sambil menjentikan jari dan mention akun Instagram resmi @jntexpressid, masyarakat sudah turut mendonasikan paket berbuka untuk garda terdepan di beberapa rumah sakit.
Baca Juga: Sambut New Normal, 801 Karyawan Aice Group Jalani Rapid Test
Program yang berlangsung pada 25 April 2020-19 Mei 2020 ini mendapatkan antusiasme yang positif dari masyarakat, terkumpul lebih dari sebanyak 2.000 paket makanan berbuka puasa kepada tim medis yang bertugas di sejumlah rumah sakit, seperti RS Darurat Wisma Atlet Jakarta, RSUD dr Chasbullah Abdulmajid Bekasi, RS Persahabatan Jakarta, dan RS Pelni Jakarta.
"Pada program ini J&T Express mengajak masyarakat untuk melakukan donasi dengan cara yang mudah dan bisa ikuti oleh siapa saja, yaitu hanya dengan mem-posting satu Instastory saja. Dengan kedekatan kita dengan media sosial saat ini, harapan kami program ini dapat memfasilitasi niat baik masyarakat, khususnya di bulan yang baik. Bersama-sama dengan masyarakat, kami ingin memberikan dukungan moril kepada tim medis yang berjuang. Tentunya kita sama-sama berharap kondisi ini segera kembali normal," ujar Robin Lo, CEO J&T Express.
Sebagai rangkaian program kampanye JntikanPerubahan pada masa Ramadan ini, J&T Express juga mengadakan kegiatan Anti-Lemes-Lemes Club, sebuah kompetisi foto dengan mengusung produktivitas di bulan suci Ramadan dan di tengah pandemi yang mengharuskan tetap berada di rumah.