Analis Soal Pewaris Huawei vs Kanada: Kalau China Setop Pasok APD ke Kanada, Orang di Sana Akan Mati
by Tanayastri Dini IsnaWE Online, Bogor - Putusan Pengadilan Kanada yang mengizinkan ekstradisi putri Pendiri Huawei sekaligus Kepala Keuangan Huawei ke Amerika Serikat membahayakan negara itu.
Analis menilai, Kanada akan rentan terhadap balasan lebih lanjut dari Beijing atas keputusannya yang membuat Huawei merasa kecewa itu.
Kepala Keuangan Huawei Meng Wanzhou kalah dalam persidangan penolakan ekstradisi untuk menghadapi tuduhan penipuan bank. "Keputusan itu dikecam oleh kedutaan besar China di Ottawa," lapor Reuters, dilansir Jumat (29/5/2020).
Baca Juga: Sidang Hukum Pewaris Tahta Huawei Bakal Berlanjut, Kecewa Sama Kanada
Baca Juga: Benarkah Yuan Digital Bakal Mengudara dalam Waktu Dekat? Bank Sentral China Buka Suara
Sebelumnya, penangkapan Meng di Vancouver pada Desember 2018 telah membuat China menangkap dua warga Kanada atas tudingan keamanan negara.
Bulan ini, CanSino Bilogics Inc China mulai bermitra dengan Dewan Riset Nasional Kanada untuk mengembangkan vaksin COVID-19 dan memasok alat perlindungan diri. "Jika China memutuskan menghentikan pasokan itu, orang-orang (di Kanada) akan mati," kata Asisten Profesor dan Pakar Keamanan Universitas Carleton, Stephanie Carvin.
Mantan Duta Besar Kanada untuk China Guy Saint-Jacques memperkirakan Beijing akan mengumumkan tanggal persidangan dua warga Kanada, serta mengambil langkah-langkah perdagangan sebagai balasan.
Ia berujar, "Presiden Xi Jinping bakal tampil kuat dan ingin terlihat melawan Kanada."
Menanggapi itu, Perdana Menteri Justin Trudeau tak buka suara. Ia mengatakan sistem peradilan Kanada independen, lalu menyerukan pembebasan terhadap dua warga negaranya di China.
"Kami akan terus mempertahankan kepentingan dan nilai-nilai kami," imbuhnya.