Diduga Merusak Kandang Ayam Warga, Anggota DPRD Kupang Dilaporkan ke Polisi

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/05/29/1181863/670x335/diduga-merusak-kandang-ayam-warga-anggota-dprd-kupang-dilaporkan-ke-polisi.jpg
Ilustrasi. ©2019 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - NAS, anggota DPRD Kabupaten Kupang dilaporkan ke Polsek Fatuleu, Polres Kupang, Jumat (22/5) lalu. Penyebabnya, dia diduga merusak kandang ayam milik warga di Desa Kuimasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

NAS dipolisikan oleh Thomas Lungu (44), warga RT 08, RW 04, Dusun II, Desa Kuimasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang. Aksi perusakan ini diduga terjadi pada Rabu (20/5), saat korban tidak berada di lokasi kejadian.

Thomas Lungu menjelaskan, dia membuat kandang ayam guna menyambung hidup akibat gagal panen. "Saat kejadian, saya sedang antar istri saya ke bank. Karena bank BRI Naibonat antreannya banyak, maka saya dan istri ke bank BRI Oesao," ujarnya.

Setelah urusan di bank selesai selesai, Thomas kemudian mengantar pulang istri dan dia ke kembali melanjutkan pembuatan kandang ayam tersebut.

Tiba di lokasi, korban kaget karena telah mendapati kandang ayam rusak akibat dipotong pakai parang. "Saya dapat laporan dari anak-anak yang membantu kerja kandang ayam, kalau pelaku datang membawa parang dan memotong kandang ayam yang saya bangun," ujarnya.

Thomas mengaku, ia tidak mengetahui alasan perusakan oleh pelaku. "Tanah/lahan adalah milik kami dan bahan-bahan membangun kandang ayam juga saya yang beli," protesnya.

Kapolsek Fatuleu, Iptu Marthen Lasiko mengaku, pihaknya sudah menerima laporan terkait kasus ini. "Kita langsung periksa pelapor selaku korban dan juga saksi-saksi," tandasnya.

Polisi juga sudah ke lokasi kejadian melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan barang bukti. Polisi juga segera memanggil dan memeriksa pelaku, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Pelaku akan kita jerat dengan pasal 406 ayat (1) KUHP tentang pengrusakan," tutup Marthen, Jumat (29/5).

Hingga berita ini tayang, belum ada tanggapan dari NAS, terkait dugaan persoalan tersebut. [cob]