https://akcdn.detik.net.id/visual/2020/05/29/f9a02747-8e4a-4f9c-8624-7d9b5ed60305_169.jpeg?w=1280&q=90
Bunda Perlu Tahu, Ini Perbedaan Anak Introvert dan Ekstrovert/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Bunda Perlu Tahu, Ini Perbedaan Anak Introvert dan Ekstrovert

by

link telah dicopy
Jakarta -

Setiap anak dilahirkan dengan kecenderungan tipe kepribadian yang berbeda-beda, sekalipun pada anak kembar. Dua jenis kepribadian yang umum diketahui yakni introvert dan ekstrovert.

Anak introvert biasanya pendiam dan cenderung lebih suka berinteraksi hanya dengan orang yang sudah dikenalnya dengan baik. Sementara anak ekstrovert memiliki lebih banyak energi untuk berinteraksi dengan orang lain, termasuk yang belum dikenalnya secara dekat.

Dikutip dari Parents, pada usia 5-6 tahun atau tepatnya ketika anak mulai masuk pada sekolah TK, kepribadiannya akan mulai terlihat jelas dibandingkan sebelumnya.

Jadi, Bunda jangan kaget jika anak sebelumnya tampak senang bergaul namun saat sudah masuk TK ia mendadak lebih suka bermain dengan teman dekatnya saja.

"Anak ekstrovert senang berbicara dan berinteraksi dengan orang baru. Sementara anak introvert belajar dengan menonton dan mengamati orang lain, ia juga lebih membatasi pergaulannya," ujar konsultan pendidikan orang tua, Barbara Barron-Tieger.

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/29/aea6557f-d172-4bde-837e-e4a7a6b6962c_169.jpeg?w=1280
Ilustrasi anak introvert dan ekstrovert. (Foto: Getty Images/iStockphoto)

Co-author buku Nurture by Nature: Understand Your Child's Personality Type and Become a Better Parent tersebut menjelaskan pentingnya orang tua memahami tipe kepribadian anak.

"Amati dan pahami perubahan yang ada, tapi hindari memaksa mengubah kepribadian anak. Cara terbaik untuk membantu anak mengembangkan harga diri adalah dengan menerima kepribadiannya," pesan Barron-Tieger.

Jika anak termasuk introvert, cobalah untuk tidak terlalu memaksa untuk membuatnya bercerita tentang hari di sekolah. Biarkan ia siap untuk berbicara sendiri pada Bunda. Hormati keputusan anak jika ia memang ingin berteman dekat dengan beberapa orang saja di sekolahnya.

Kemudian jika anak termasuk ekstrovert, psikolog Elizabeth Murphy, MD, menyarankan orang tua untuk membiasakan anak belajar bersabar dan patuh. Berikan juga kesempatan pada anak untuk bermain dengan teman-temannya ya, Bunda.

Apabila ada kesulitan dalam menghadapi perubahan perilaku dan kepribadian anak, tak ada salahnya untuk meminta bantuan dari pakar. Ingatlah untuk tetap menjadikan anak sebagai prioritas.

Simak juga tips mencegah fobia pada anak dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(som/som)
link telah dicopy