https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2017/03/17/2017_03_17-14_16_39_ec1513f99316b1e2d139a30ae4f8f093_960x640_thumb.jpg
Pengendara sepeda motor melintas di depan area Helipad Surya Air milik PT. Gudang Garam di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (17/3). Pandemi Covid-19 telah memukul kinerja operasional Gudang Garam.ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Efek Covid, Operasional Gudang Garam Setop Sementara & Penjualan Turun

Pandemi Covid-19 membuat tantangan semakin berat karena daya beli masyarakat makin tertekan.

by

SOROT : Krisis Virus Corona

Pantau Data dan Informasi terbaru Covid-19 di Indonesia pada microsite Katadata ini.

Pandemi corona telah memukul kinerja emiten rokok, salah satunya PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Akibat corona, operasional dan distribusi perseroan berhenti sementara dan volume penjualan perseroan menurun drastis.

Manajemen Gudang Garam mengungkapkan, volume penjualan perusahaan turun tajam sejak April 2020. Hal ini disebabkan kenaikan cukai rokok dan daya beli masyarakat yang cenderung lesu.

Pandemi Covid-19 membuat tantangan semakin berat karena daya beli masyarakat tertentu makin tertekan dan berdampak terhadap permintaan produk perseroan.

(Baca: Dua Karyawan Meninggal Akibat Covid-19, Sampoerna Tutup Pabrik)

"Sejak April hingga saat ini, volume penjualan terlihat menunjukkan penurunan yang tajam," tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (29/5).

Adapun dari sisi operasional, operasional pabrik rokok perseroan terpaksa berhenti beroperasi satu hingga tiga bulan. Sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran corona dan menjalankan social distancing, perseroan juga menerapkan cuti bersama Idul Fitri mulai  1 Mei sampai yang diperpanjang hingga 3 Juni 2020.

Pelaksanaan cuti bersama tersebut telah diikuti dengan perencanaan pemenuhan persediaan barang jadi atau barang siap jual.Dengan begitu tidak mengganggu proses produksi.

Adapun PT Surya Madistrindo, anak perusahaan yang merupakan distributor tunggal produk perseroan, menghentikan kunjungan ke pelanggan sebagai upaya pelaksanaan social distancing.

Seiring terhentinya kegiatan tersebut, pendapatan perusahaan diprediksi turun kurang dari 25%. Adapun terkait nasib karyawan, dari 32.308 karyawan tetap dan tak tetap Gudang Garam saat ini, perusahaan menyatakan seluruhnya tidak ada yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) atupun pemotongan gaji.

Gudang Garam berupaya memastikan kepatuhan terhadap protokol-protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan dan World Health Organization (WHO). "Perseroan juga memfasilitasi rapid test bagi karyawan, terutama distribusi, yang berhadapan langsung dengan pelanggan," tulis manajemen. 

(Baca: Empat Klaster Industri Terpapar Corona, dari Sampoerna hingga Freeport)

Bagi karyawan yang bekerja dari rumah, Gudang Garam menyediakan prasarana yang dibutuhkan agar karyawan tetap dapat melakukan pekerjaannya semaksimal mungkin.

Produsen rokok pesaing Gudang Garam yakni PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) sebelumnya juga menghadapi tekanan akibat corona. Pabrik perusahaan di Surabaya bahkan menjadi salah satu episentrum virus setelah karyawannya terdeteksi positif Covid-19. 

Dalam laporan keuangan Sampoerna per triwulan I 2020, manajemen menjelaskan bahwa perusahaan menangguhkan kegiatan di dua fasilitas produksi yang berlokasi di Rungkut, Surabaya sampai 1 Juni 2020. "Sementara, empat fasilitas produksi lainnya masih beroperasi," seperti dikutip dari laporan keuangan tersebut.

(Baca: Jokowi Awasi Lima Klaster untuk Cegah Gelombang Kedua Corona di RI)

Keputusan ini diambil setelah puluhan karyawan di pabrik tersebut terjangkit virus corona (Covid-19). Untuk memastikan keamanan produknya dari paparan virus, Sampoerna menerapkan karantina produk selama lima hari sebelum pendistribusiannya.

Karantina selama lima hari tersebut, nyatanya dua hari lebih lama dari umur virus di permukaan plastik, seperti yang disarankan oleh European CDC dan World Health Organization (WHO).

Pihak manajemen pun menyampaikan bahwa hingga periode laporan keuangan konsolidasi kuartal I 2020 ini, tidak melihat dampak signifikan pandemi Covid-19 terhadap bisnis. Pasalnya, telah diterapkannya langkah-langkah penanganan darurat yang sesuai dalam menghadapi pandemi Covid-19.

 

Katadata bersama 3 media menggalang dana untuk membantu tenaga medis dan warga terdampak corona yang disalurkan melalui Yayasan Lumbung Pangan Indonesia (Rekening BNI: 2005 2020 55). Ayo, ikut membantu donasi sekarang! Klik di sini untuk info lebih lengkapnya.

Video Pilihan