5 Posisi Perlekatan Menyusui yang Tepat & Nyaman Usai Melahirkan
by Yuni Ayu Amidalink telah dicopy
Jakarta -
Menyusui merupakan momen penting untuk ibu dan bayinya. Hanya saja, kadang menyusui bisa jadi tidak nyaman jika perlekatannya tidak tepat, Bunda.
Nah, agar Bunda dan bayi bisa merasakan kenyamanan saat menyusui, maka harus tahu posisi perlekatan menyusui yang baik dan benar. Berikut ini 5 posisi perlekatan menyusui yang tepat:
1. Posisi cradle hold
Pada posisi ini, Bunda gendong bayi dengan nyaman dan menghadap ke dada Bunda, kemudian peluk bayi. Kepala bayi ada di siku Bunda. Sementara itu lengan Bunda menyanggah hingga bokong bayi. Posisi kepala, telinga, dan bahu bayi dalam satu garis lurus.
"Tangan bayi bagian bawah memeluk Bunda, jadi bayi berpelukan dengan Bunda, sehingga tidak memerlukan bedong. Jadi bedong bayi dibuka dulu," kata Ameetha, dikutip dari YouTube channel Ameetha Drupadi.
Pastikan hidung dan mulut bayi di depan puting Bunda. Lalu masukkan sebagian besar areola payudara Bunda ke dalam mulut bayi.
2. Posisi cross cradle
Posisi ini kebalikan dari posisi cradle hold. Caranya, tangan Bunda menyanggah leher dan bahu bayi. Kemudian tangan kiri Bunda yang dekat dengan payudara menyanggah payudara untuk memasukkan areola ke dalam mulut bayi.
"Posisi ini biasanya digunakan kalau Bunda memiliki puting yang datar atau flat, masuk ke dalam. Ini memudahkan Bunda untuk menyusui bayi," tutur Ameetha.
Ketika mulut bayi terbuka lebar. Masukkan sebagian besar areola dan kemudian peluk bayi hingga nyaman.
3. Posisi football hold
Bayi diletakkan dekat dengan lengan Bunda, gendong dengan nyaman. Kemudian tangan memegang kepala dan bahu bayi seperti memegang bola. Tangan bayi memeluk Bunda, dan masukkan sebagian besar areola ke mulut bayi. Bayi akan mengisap dengan isapan yang dalam.
"Posisi ini biasanya digunakan oleh Bunda yang memiliki bayi kembar, jadi bisa menyusui dua sekaligus dalam satu waktu," jelas Ameetha.
4. Posisi reclining
Posisi ini lebih nyaman dan membuat Bunda lebih rileks. Caranya, Bunda bersandar ke belakang atau berbaring, dan bayi diletakkan di atas Bunda. Pastikan perut bayi berada di sisi atau di atas perut Bunda.
Posisi ini biasanya digunakan oleh Bunda yang suplai ASI-nya over atau sedang banyak-banyaknya. Jika ASI terlalu deras dan bayi menyusu dengan posisi lain, maka akan berisiko tersedak.
"Sehingga disarankan menggunakan posisi reclining yang bisa melawan gravitasi, jadi ASI yang keluar tidak terlalu deras dan mengurangi risiko tersedak pada bayi," jelas Ameetha.
5. Posisi side lying
Posisi ini biasanya dilakukan oleh Bunda yang baru saja melahirkan atau melakukan operasi caesar. Caranya, Bunda miring ke arah bayi, begitu pula sebaliknya. Lalu letakkan bayi sejajar di depan Bunda. Belakang punggung bayi disanggah dengan bantal ataupun selimut, supaya tidak terguling.
Lengan atau tangan Bunda juga bisa menyanggah bayi. Jangan lupa gunakan bantal atau guling di kaki Bunda supaya lebih nyaman posisinya.
Simak juga cara cegah kehamilan untuk ibu menyusui dalam video ini: