https://foto.wartaekonomi.co.id/files/arsip_foto_2020_02_26/hotel_175426_big.jpg

Hotel Ancang-Ancang Buka Saat New Normal, Jadi Ubah Sistem Check-In, Seperti Apa?

by

WE Online, Bogor - Hotel dan resor dalam kondisi krisis akibat wabah corona, terpaksa menghentikan operasional secara temporer ataupun selamanya. Bahkan, di tengah tatanan kehidupan baru (new normal) pun mereka masih akan mengalami kesulitan karena rendahnya okupansi.

Menurut data GDP Venture, ada 737 hotel yang tutup/sementara tutup, tersebar di Jawa Barat (304), Bali (170), Daerah Istimewa Yogyakarta (98), Nusa Tenggara Barat (75), dan DKI Jakarta (90).

Hal serupa terjadi di Amerika Serikat. "Hotel merugi lebih dari 25 miliar dolar AS sejak corona merebak, 70% karyawan hotel telah terdampak PHK atau cuti," begitu berdasarkan data Asosiasi Hotel dan Penginapan Amerika (AHLA), dilansir dari Business Insider, Jumat (29/5/2020).

Baca Juga: Hadapi Masa Sulit, Investor Tokopedia Kembali Jual Saham Demi Bayar Utang

Baca Juga: E-Commerce Bersiap Hadapi 'The New Normal' yang Jadi Tantangan

Saat negara di dunia, termasuk Indonesia, menyiapkan penerapan tatanan hidup baru, perusahaan perhotelan mulai mempersiapkan diri. Sejumlah nama besar, seperti: Marriott, Best Western, Hilton, dan Hyatt Hotels telah berkomitmen mematuhi pedoman kesehatan AHLA; dari mulai check-in tanpa kontak, hingga standar dan protokol pembersihan baru.

Namun, akan ada sedikit perubahan di pasar. "Saya pikir, konsumen akan bermigrasi ke properti yang lebih kecil ataupun yang memiliki ruang terbuka lebih besar dan volume okupansi tak tinggi," kata CEO Grace Bay Resorts, Mark Durliat.

Presiden Club Med Amerika Utara, Carolyne Doyon pun menyebut, akan ada peningkatan permintaan terhadap resor yang kurang padat dan terintegrasi.

Ia menambahkan, "resor yang memiliki lingkungan alam di sekitarnya dan melintasi area yang lebih luas, dengan bangunan bertingkat rendah (akan mengalami peningkatan okupansi)."

Sekadar informasi, protokol kesehatan pada tatanan hidup baru meminta para hotel menerapkan check-in lewat aplikasi ponsel pintar guna mengurangi interaksi satu sama lain.

Sebagai gambaran, Hilton memiliki sistem Digital Key untuk membuka pintu apapun, termasuk kamar, lift, pintu samping, dan fasilitas kebugaran.

Sejumlah hotel pun hanya akan mengizinkan okupansi 50% pada kondisi new normal, seperti Aman Resorts. Sementara itu, Four Seasons akan menempatkan peralatan kesehatan seperti masker, penyanitasi tangan, dan tisu sanitasi di tiap kamar.

Sejumlah barang tak penting seperti dekorasi, pena, kertas, dan direktori tamu juga tidak akan disediakan jika tak diminta.