https://akcdn.detik.net.id/visual/2020/05/28/76958665-99d3-434c-88eb-77f5a79e7123_169.jpeg?w=1280&q=90
Cara Menanam Sawi di Rumah dengan Polibag, Perawatan Mudah & Cepat Panen/ Foto: Getty Images/iStockphoto/doidam10

Cara Menanam Sawi di Rumah dengan Polibag, Perawatan Mudah & Cepat Panen

by

link telah dicopy
Jakarta -

Pandemi COVID-19 memunculkan berbagai ide dan tren baru di masyarakat khususnya perkotaan. Salah satunya adalah urban farming atau berkebun di tengah kota.

Bicara soal berkebun, mungkin kita beranggapan bahwa sayuran yang kita konsumsi selama ini hanya bisa tumbuh di lahan luas atau di dataran tinggi. Faktanya, ada beberapa jenis sayuran yang bahkan bisa ditanam di pot atau polibag.

Salah satu jenis sayuran yang bisa ditanam di polibag adalah sawi. Menurut Irwin R. Sasiang, SP, Penyuluh Pertanian Madya, BPP Kendahe budidaya sawi di pot atau polibag dapat dilakukan dengan sangat mudah karena metode yang digunakan tidak terlalu rumit.

"Hanya mengutamakan bibit yang unggul penanaman yang tepat dan pemeliharaan yang cukup," tulisnya dikutip dari laman resmi Cybex Kementan RI.

Nah, jika Bunda ingin mencoba menanam sawi di rumah, berikut tipsnya:

1. Cara memilih bibit sawi unggul

Sebelum penanaman sawi maka kita harus memperhatikan pemilihan bibit sawi terlebih dahulu. Yang menjadi syarat utama berhasil atau tidaknya tanaman sayur sawi ini tumbuh berasal dari pemilihan bibit yang unggul.

Apa ciri-ciri dari bibit sawi yang unggul dan sehat? Pertama, bentuknya bulat dan ukurannya kecil, kulit bibit berwarna coklat agak kehitaman.

"Bibit sawi unggul memiliki permukaan yang lebih licin dan juga mengkilap. Bibit sawi yang baik dikemas menggunakan aluminium foil yang masih utuh," sambung Irwin.

2. Penyemaian bibit sawi

Pertama, Bunda siapkan polibag yang ukuran diameternya sekitar 15 cm. Masukkan tanah humus atau sub soil ke dalam polibag dan akan jauh lebih baik jika menggunakan kompos.

Biji sawi dapat langsung di semaikan ke dalam 1 polibag dan lakukan penyiraman secara rutin yaitu pada pagi dan juga sore hari. Ketika telah tumbuh menjadi benih sawi yang berumur 3 - 4 minggu maka dapat langsung ditanam dengan cara pemindahan.

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/28/d97e9b00-96b8-4e51-afb6-d8b4b3143c6c_169.jpeg?w=1280
Ilustrasi berkebun di rumah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/doidam10

3. Penanaman

Ikuti langkah 1 dan 2 pada metode penyemaian di atas, kemudian lakukan pencabutan atau pemindahan benih sawi secara hati-hati dan usahakan agar akar benih sawi tidak rusak, Bunda.

"Buat lubang pada polibag dengan menggunakan jari dan benih sawi dapat diletakkan ke dalam lubang tersebut. Pada satu polibag dapat menampung 3 - 5 benih. Buat lubang sesuai dengan jumlah benih," kata Irwin.

Jika semua sudah selesai maka Bunda bisa melakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan sore hari. Sementara, pupuk organik dapat diberikan selama satu minggu sekali.

4. Metode panen

Tanaman sawi ini dapat dipanen ketika usianya sudah menginjak 2 bulan. Relatif singkat kan, Bunda? Cara panen yang dapat dilakukan yaitu dengan mencabut seluruh bagian tanaman dan dapat juga dengan memotong batang sawi bagian atasnya saja.

Selain itu, Bunda bisa juga dengan hanya memetik daunnya saja. Dengan memanen menggunakan cara hanya memetik daunnya saja dapat membuat tanaman sawi tumbuh lama sehingga tidak perlu lagi mengulang proses penanaman kembali.

"Pada saat pasca panen hal yang perlu diperhatikan adalah metode pencucian dan juga pembuangan kotoran. Kemudian metode sortasi, pengemasan, penyimpanan, serta pengolahan," papar Irwin.

Simak juga video soal menanam tanaman hidroponik melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(aci/som)
link telah dicopy