https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/03/13/dd367db1-6a85-4e21-8da1-e3e61901fb99_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Bank Mandiri. (CNBC Indonesia / Muhammad Sabki)

Senilai Rp 58 T, Bank Mandiri Restrukturisasi 300.000 Debitur

by

Jakarta, CNBC Indonesia- Bank Mandiri terus mendukung upaya pemerintah menggerakkan ekonomi nasional yang terpapar pandemi coronavirus. Terkait hal itu, Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan restrukturisasi kredit debitur terdampak covid-19 dengan mengacu pada ketentuan nomor 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019.

Hingga Akhir April 2020, Bank Mandiri telah menyetujui restrukturisasi kredit secara efektif kepada lebih dari 300.000 debitur terdampak covid-19 dengan nilai baki debet mencapai sekitar Rp 58 triliun. Dari jumlah tersebut, sebagian besar merupakan debitur UMKM dimana sebagian besar menggunakan skema penundaan pembayaran cicilan pokok dan bunga.

Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan, sesuai mandat Peraturan OJK tersebut yang dipertegas dengas surat OJK tanggal 27 Mei 2020, Bank Mandiri telah menyusun kebijakan internal untuk mempercepat proses persetujuan restukturisasi, serta melakukan proses pelaporan secara khusus.


"Kami juga menyambut baik beberapa pelonggaran ketentuan perbankan, khususnya terkait aturan kecukupan modal yang disampaikan dalam Surat OJK kemarin karena akan memberikan ruang likuiditas dan permodalan perbankan sehingga stabilitas sektor keuangan tetap terjaga di tengah pandemi Covid-19," katanya dalam siaran pers, Jumat (29/5/2020).

Dia menambahkan, saat ini Bank Mandiri masih memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan baik di jangka pendek maupun jangka panjang, antara lain ditunjukkan oleh LCR dan NSFR yang masing-masing berada di kisaran 170% dan 112%.

"Dengan realisasi LCR dan NSFR yang tinggi tersebut, penyesuaian kewajiban pemenuhan LCR dan NSFR menjadi 85% memberikan kelonggaran likuiditas yang lebih banyak bagi Bank Mandiri untuk pemanfaatan aset likuid yang tersedia," katanya.

Kesiapan New Normal

Sementara itu, Rully juga memastikan kesiapan Bank Mandiri dalam melaksanakan skenario menuju New Normal sesuai surat Menteri BUMN Nomor S-336/MBU/05/2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal Badan Usaha Milik Negara

"Sesuai tahapan dalam skenario New Normal, maka jumlah cabang operasional kami sejak 26 Mei telah bertambah menjadi 60% dari total seluruh cabang atau sebanyak 1.539 cabang, dan akan bertambah menjadi 70% pada 1 juni mendatang. Selain itu, kami juga melakukan reaktivasi ATM dan EDC sehingga saat ini sebanyak 17.627 mesin ATM dan lebih dari 280 ribu mesin EDC telah operasional," kata Rully

Dia juga memastikan seluruh protokol kesehatan terus diterapkan secara ketat di seluruh kantor utama dan kantor cabang Bank Mandiri. Misalnya, penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer dan thermogun untuk pengecekan suhu karyawan dan pengunjung, serta penerapan physical distancing saat antrian di cabang

"Saat ini jam layanan kantor cabang Bank Mandiri dimulai dari pukul 09.00-15.00. Untuk keselamatan, kami telah menempatkan sekat berupa acrylyc pembatas antara frontliner dan nasabah," kata Rully.

Meski demikian, nasabah tetap disarankan untuk melakukan transaksi keuangan melalui electronic channel Bank Mandiri seperti Mandiri Online yang dapat melayani berbagai transaksi keuangan nasabah, bahkan saat ini sudah dilengkapi dengan fitur biometric login dengan fingerprint scan maupun face recognition untuk menjamin keamanan transaksi. Mandiri Online versi terbaru juga dapat menampilkan seluruh informasi simpanan atau pinjaman pengguna secara terperinci.

Masyarakat saat ini juga bisa membuka rekening tanpa harus ke kantor cabang Bank Mandiri, tetapi cukup melakukan scan QR atau mengakses join.bankmandiri.co.id pada telepon pintar masing-masing. Setelah membuka rekening online dan memperoleh nomor rekening, masyarakat juga dapat langsung mengakses aplikasi Mandiri Online untuk bertransaksi.

Bagi nasabah perusahaan juga dapat melakukan transaksi perbankan menggunakan Mandiri Cash Management, yang meliputi transfer dana maupun virtual account hingga ke sistem payroll. Ke depan, Bank Mandiri bakal terus meningkatkan inovasi pada produk Mandiri Online ini agar bisa memenuhi berbagai kebutuhan nasabah dan masyarakat luas.

[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob)