https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/05/29/4dfb76ae-e3bf-4339-96fc-bdc88c1ab518_169.jpeg?w=715&q=90

Penambahan di Jatim Masih Tinggi, Begini Penyebaran COVID-19

by

Jakarta, CNBC Indonesia- Beberapa waktu belakangan Jawa Timur mencatatkan penambahan kasus positif COVID-19 harian tertinggi dan mengalahkan DKI Jakarta sebagai epicentrum corona di Indonesia.

Pada Jumat (29/05/2020) penambahan kasus positif harian di Jatim bisa dibilang menjadi yang tertinggi yakni 101 orang. Dengan begitu total kasus positif di Jawa Timur tercatat 4.414 orang, dan terbanyak kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta.

"Saat ini Jatim bertambah 101 kasus, kalau diperhatikan dengan angka kemarin sebenarnya turun dibandingkan kemarin sebanyak 171 orang," kata Juru Bicara Pemerintah RI untuk COVID-19 Achmad Yurianto, Jumat (29/05/2020).


Pada 21 Mei 2020, Jatim bahkan mencapai angka penambahan kasus positif harian tertinggi yakni 502 orang. Secara harian penambahan kasus di Jatim rata-rata di atas 100 kasus positif hingga hari ini. Hanya pada hari lebaran 24 Mei 2020 kasus positif bertambah di bawah 100, yakni 68 kasus, dan 26 Mei 2020 sebanyak 57 orang.

Pada 22 Mei 2020, penambahan kasus di Jatim tercatat 131 orang. Pada 23 Mei penambahan kasus harian di Jatim tercatat 466 orang, pada 25 Mei 2020 atau hari kedua lebaran angka kasus harian meningkat dari hari sebelumnya menjadi 223 orang. Kemudian pad Rabu, 27 Mei 2020 penambahan kasus positif harian di Jatim tercatat 199 orang.

"Di beberapa daerah masih perlu upaya yang disiplin agar bisa menekan jumlah kasus ini dan kemudian kita bisa mengawali produktifitas yang kita tinggalkan karena COVID-19,"ujarnya.

Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari DKI Jakarta 7.128 orang dengan penambahan hari ini 125 orang, Jawa Timur 4.414 dengan penambahan 101 orang, Jawa Barat 2.211 dengan tambahan 32 orang, Sulawesi Selatan 1.468 dengan tambahan 41 orang, Jawa Tengah 1.350 dengan tambahan 14 orang, Papua 640 orang dengan tambahan 56 orang, dan wilayah lain sehingga totalnya 25.216 orang.

"Di DKI Jakarta naik 125 kasus ini bukan seluruhnya di wilayah adminsitarasi Jakarta, karena ada pekerja migran yang kembali yang seluruhnya kita screening dan banyak yang positif. Jadi sebenarnya khusus DKI bisa dibilang stabil," ujar Yurianto.

Menurut Yurianto, Indonesia harus hidup normal dan produktif kembali dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Salah satunya adalah menggunakan masker untuk mencegah penularan COVID-19 dari orang yang sakit, menjaga imunitas, dan rajin cuci tangan dengan sabun.

"Kita harus produktif kembali yang sekolah tetap bisa sekolah, yang bekerja bisa bekerja. Namun sesuatu yang mutlak adalah kita aman dari COVID-19" katanya.

Pada hari Jumat, (29/05/2020) Gugus Tugas mencatat penambahan kasus positif sebanyak 678 orang sehingga total kasus menjadi 25.216. Sementara untuk pasien sembuh bertambah 252 menjadi 6.492 dan untuk jumlah pasien meninggal dunia menjadi 24 atau bertambah 1.520 dari sehari sebelumnya.

(dob/dob)