Duterte Longgarkan Lockdown Corona di Manila Mulai 1 Juni

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/14/34dd1ad9-57fa-4205-ba6a-3e4df9bad62d_169.jpeg?w=700&q=90
Polisi Filipina berjaga di pos pemeriksaan saat lockdown Corona (AFP/TED ALJIBE)

Manila -

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menyetujui rekomendasi pelonggaran lockdown (penguncian) di Manila, ibu kota Filipina mulai 1 Juni mendatang. Pelonggaran ini akan membuka jalan bagi pemulihan aktivitas di tengah kondisi perekonomian yang ada di ambang resesi akibat pandemi virus Corona (COVID-19).

Seperti dilansir Reuters, Jumat (29/5/2020), pembatasan ketat terhadap perdagangan dan pergerakan warga yang diberlakukan sejak pertengahan Maret telah mencederai perekonomian Filipina. Satuan tugas antivirus Corona telah merekomendasikan kepada Duterte untuk melonggarkan lockdown yang diberlakukan di Manila. Rekomendasi ini disetujui oleh Duterte, pekan ini.

Pada Kamis (28/5) waktu setempat, otoritas Filipina melaporkan 539 kasus baru -- yang tercatat sebagai rekor tertinggi di negara ini -- dan 17 kematian. Otoritas Filipina menyebut total kasus infeksi virus Corona di wilayahnya kini mencapai 15.588 kasus dengan 921 kematian.

Sedikitnya 3.598 pasien telah dinyatakan sembuh dari virus Corona dan telah dipulangkan dari rumah sakit atau karantina.

Pelonggaran pembatasan akan diberlakukan mulai 1 Juni hingga 15 Juni mendatang. Selama periode itu, otoritas setempat masih bisa menerapkan lockdown untuk wilayah atau area yang dianggap berisiko tinggi menjadi lokasi penyebaran virus Corona.

Saat pelonggaran dilakukan, acara berkumpul yang diikuti hingga 10 orang akan diizinkan. Tempat-tempat kerja, pertokoan dan beberapa transportasi umum akan beroperasi kembali. Pergerakan warga dari dan ke Manila juga akan diperbolehkan.

Sementara itu, sekolah-sekolah, universitas, tujuan wisata, dan restoran dine-in (makan di tempat) masih akan ditutup. Perintah tetap di rumah juga masih berlaku untuk warga lanjut usia dan anak-anak.

Dalam pengumuman via televisi soal pelonggaran lockdown di Manila, Duterte memperingatkan bahwa bahaya masih belum hilang. "Ingatlah bahwa seluruh negeri ini masih ada di bawah karantina. Negara memiliki hak untuk mengendalikan pergerakan Anda jika Anda memicu penularan kepada penduduk lainnya," tegas Duterte seperti dilansir Associated Press.

(nvc/ita)