https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/05/21/47b080e5-ff03-4c18-9c36-812a2252f0d5_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Erick Thohir Kunjungi Kesiapan Fasilitas Laboratorium Bio Farma Lawan Covid-19. Dok: BUMN

Saat Erick Thohir Bandingkan RI dengan Italia, Korea & China

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan pemerintah banyak mendapatkan kritik terkait dengan langkah penanganan Covid-19. Kritik ini bahkan berasal dari media asing yang membandingkan langkah penanganan yang dilakukan Indonesia dengan negara lain.

"Ini kita terjebak opini pihak-pihak yang ga suka Indonesia mungkin, media luar. Kita demokrasi, ga boleh anti kritik, tapi masa yang kita lakukan semua dibilang jelek," kata Erick dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta, Jumat (29/5/2020).

"Inflasi kita tidak gila-gilaan, antrean di rumah sakit juga baik. Pemerintah doing a good job. Apa kita sempurna? Ngga, pasti ada kekurangan. Tapi apa yang kita lakukan sudah baik," lanjutnya.

Dia menyebutkan, Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan negara lain seperti Italia, China dan Korea Selatan yang juga mengalami pandemi sebab karakteristik setiap negara berbeda-beda.

"Kita terjebak di opini kayaknya kita jelek banget, bahkan banyak media asing yang diskreditkan. Apa kita jelek dari Italai? Atau ada yang lebih bagus kaya Korea, cuma jumlah penduduknya berapa. Kalau dengan China kita kan kepulauan, mereka darat," terang dia.

Menurut Erick, tak banyak negara yang memberikan perhatian langsung kepada usaha kecil dan menengah (UKM) meski tidak meninggalkan bantuan kepada korporasi.

Dari segi perekonomian, harga pangan dan inflasi saat ini dinilai stabil kendati beberapa waktu yang lalu sempat berhembus mengenai kenaikan harga dan kelangkaan pangan.

Sebagai perbandingan jumlah kasus, data Johns Hopkins University mencatat, hingga Jumat ini (29/5/2020)) kasus tertinggi positif corona masih ditempati AS sebanyak 1,72 juta, kemudian Brasil 438.238 dan Rusia 387.623.

Italia ada di urutan 6 dengan kasus 231.732, China sebanyak 84.106 orang, sementara Indonesia tercatat sebanyak 24.112 dan Korea Selatan 11.402. 

Perkembangan terbaru, Juru Bicara Pemerintah RI untuk Covid-19, Achmad Yurianto, menyampaikan adanya penambahan kasus positif sebanyak 678 sehingga total kasus menjadi 25.216 per Jumat siang ini. Sementara untuk pasien sembuh bertambah 252 menjadi 6.492 dan untuk jumlah pasien wafat menjadi 24 atau bertambah 1.520 dari sehari sebelumnya.

 

[Gambas:Video CNBC]

 

(tas/tas)