Bara AS-China Bikin Bursa Asia Variatif, IHSG Jadi Jawara!
by Tri Putra, CNBC IndonesiaJakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (29/5/2020) ditutup variatif. Hal ini disebabkan oleh rilis data ekonomi di beberapa negara kawasan ini yang cenderung kurang baik, ditambah dengan tensi tinggi hubungan Beijing-Washington.
Merespons ketengangan AS-China, indeks Hang Seng di wilayah administratif China Hong Kong ini turun sebesar 0,74%. Sementara dari bursa saham China Daratan, Shanghai Stock Exchange (SSE) terapresiasi tipis sebesar 0,22%.
Di Jepang, indeks Nikkei di Bursa Tokyo terpangkas 0,51% setelah Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang merilis data produksi industri pada bulan April yang terkontraksi 9,1% dari bulan lalu. Angka ini jauh lebih tinggi dari prediksi analis yang hanya memperkirakan terjadinya kontraksi sebesar 5,1%.
Penjualan ritel di Jepang juga mengalami pukulan yang sangat dalam yaitu penurunan 13,7% dari bulan April tahun lalu. Angka ini juga lebih buruk daripada konsensus yang memperkirakan hanya terjadi kontraksi sebesar 11,5%. Sementara itu tingkat pengangguran di Negeri Matahari Terbit berada di angka 2,6%.
Sementara itu dari Negara Ginseng, Indeks Kospi naik tipis sebesar 0,05% setelah Badan Statistik Nasional Korea Selatan merilis data produksi industri yang terkontraksi 4,5% dari bulan April tahun lalu. Angka ini sangat besar mengingat konsensus yang hanya memperkirakan terjadi kontraksi sebesar 0,5%.
Di negara lain di Asia seperti tetangga Indonesia, Singapura, indeks STI turun tipis 0,02%. Sementara itu dari dalam negeri Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup zona hijau di level 4753,61 atau apresiasi sebesar 0,79% kenaikan ini merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan bursa-bursa lain di kawasan Benua Kuning.
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang menjadi barometer atau acuan bursa saham global pada penutupan perdagangan Kamis kemarin (Jumat pagi waktu Indonesia) ditutup di zona merah.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terpangkas 0,7% di menit-menit terakhir jelang penutupan perdagangan. Di saat yang sama S&P 500 turun 0,4% dan Nasdaq Composite turun 0,6%.
Penurunan Wall Street dipicu oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang merencanakan akan mengadakan konferensi pers terkait China pada hari Jumat (29/05/20) waktu setempat yang bisa menambah tensi perang dingin antara AS-China.
Pengumuman Trump muncul setelah Kongres Rakyat Nasional China menyetujui Undang-Undang (UU) keamanan nasional untuk Hong Kong.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)