Kuliner New Normal

Penjual Gudeg di Yogya Juga Jualan Memakai Face Shield

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/29/b6a6d526-9ad8-4843-b359-1c519c5228b6.jpeg?w=700&q=90
Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom

FOKUS BERITA Kuliner New Normal
Jakarta -

Penerapan protokol kesehatan untuk penjual makanan tak hanya restoran dan kafe tetapi juga pedagang kaki lima. Seperti penjual gudeg di Yogyakarta ini.

Sudarmi sudah tidak muda lagi. Usianya saat ini 63 tahun. Namun, dia masih harus bergerak mencari nafkah dalam kondisi pandemi Corona. Warga Condongcatur, Depok, Sleman itu tetap berjualan gudeg di sisi utara Gedung Auditorium LPP Yogyakarta Jalan Urip Sumoharjo untuk menyambung hidup.

Dia sadar, di usianya yang sudah renta, virus Corona dapat dengan mudah menyerangnya. Handsanitizer, air dan sabun menjadi komponen yang tidak bisa dihilangkan. Masker pun juga terus dipakai.

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/29/38d0cb41-c8a9-4582-ae09-51cefa503bcb.jpeg?w=4000

Namun, baginya semua itu masih belum cukup. Diputuskannya untuk membeli face shield seharga Rp 15 ribu untuk semakin meminimalisir penyebaran COVID-19.

"Ini (face shield) baru empat hari yang lalu saya beli dari orang seharga Rp 15 ribu. Saya kan juga takut (Corona)," kata Sudarmi saat ditemui di lokasinya berjualan gudeg, Jumat (29/5/2020).

Baca Juga : Gudeg Komplet Gurih Manis Bisa Dicicip di 5 Tempat Ini

Ibu yang dikaruniai empat anak itu mengungkapkan, terpaksa kembali berjualan untuk bisa memastikan dapurnya mengepul. Sebelumnya, selama 12 hari dia sempat libur berjualan.

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/29/e0ac3cc6-e5b5-4df7-ae34-ca2d9dc7abdf.jpeg?w=4000

"Sudah ada ramai-ramai (COVID-19) itu jadi takut, sempat berhenti jualan. Tapi akhirnya saya sadar kalau bisa menjaga diri pasti tetap bisa sehat. Jadi ya gini kalau jualan wajib pakai masker sama ini (face shield)," bebernya.

Baginya, dalam kondisi pandemi Corona ini yang terpenting adalah mematuhi protokol kesehatan pemerintah. Dia bahkan tidak segan untuk menegur konsumen yang tidak memakai masker.

"Kalau tidak pakai masker sudah saya ingatkan agar pakai masker. Tapi malah ada yang jawab saya sehat kok. Walaupun seperti itu saya selalu mengingatkan kalau ada yang tidak pakai masker," ungkapnya.

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/29/51057d39-b55a-461c-9911-7473b79d6c59.jpeg?w=4000

Saban hari Sudarmi membuka lapaknya dari pukul 05.00 WIB hingga kira-kira habis pukul 08.30 WIB.

"Kalau jualan gudeg sudah sejak 33 tahun lalu, 1986. Dulu naik sepeda pakai krombong jualan keliling. Ibu saya dulu juga jualan gudeg," ucapnya.

Respon positif pun datang dari para pelanggan yang datang. Utari (67) salah satunya.

"Bagus sekali. Bisa jadi contoh pedagang lain, boleh beraktivitas normal tapi pakai masker," katanya.

Baca Juga : Gudeg Bu Tinah: Gudeg Kaki Lima Enak Langganan Megawati hingga Soeharto

Simak Video "Pedas Nampol Hidangan Sode Udang Khas Kutai"
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)
FOKUS BERITA Kuliner New Normal