Taman Bermain di Jepang Dibuka Lagi, Syaratnya Jangan Teriak
by Antara, Ludhy CahyanaTEMPO.CO, Jakarta - Para operator taman bermain di Jepang mengeluarkan panduan bersama bagaimana membuka bisnis taman bermain, secara aman di tengah ancaman virus corona.
Hanya saja, selain menjaga jarak ada lagi aturan yang unik, dan mungkin berpotensi dilanggar bila pengunjung tak kuat menahan histeris, yakni dilarang berteriak di roller coaster.
Aturan lainnya, mungkin masih bisa diterima. Misalnya menjaga jarak di rumah hantu dan jangan tos dengan pahlawan super favoritmu. Itulah syarat mengunjungi taman bermain Jepang di era pandemi virus corona.
Para pengunjung juga direkomendasikan memakai masker sepanjang waktu dan "berusaha untuk tidak mengeluarkan suara kencang" di roller coaster dan wahana sejenisnya, seperti dilansir AFP.
Para "hantu" yang mengintai para pengunjung di rumah hantu juga harus menjaga jarak aman dari "korban". Staf taman bermain, termasuk mereka yang memakai kostum maskot dan pahlawan super, tidak boleh berjabat tangan atau tos dengan pengunjung, tapi harus menjaga jarak.
Atraksi pertarungan antara pahlawan super dengan musuh bebuyutan juga tak boleh membuat penonton heboh. Bahkan mendukung dan berteriak yang berpotensi menyebarkan doplet yang berisi virus.
Wahana virtual reality juga tidak boleh beroperasi kecuali menggunakan kacamata khusus yang telah dibersihkan secara menyeluruh.
Penjual makanan atau mainan pun dilarang memajang barang contoh atau sampel makanan yang bisa disentuh, dimainkan atau dimakan.
"Panduan ini takkan membuat infeksi betul-betul hilang, tapi mengurangi risiko penularan," kata operator taman bermain.
Jepang memiliki beberapa taman bermain terkenal, di antaranya Disneyland Tokyo dan Universal Studios Japan di Osaka. Keduanya masih ditutup dan belum tahu kapan akan beroperasi kembali.