https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2019/11/27/2019_11_27-12_36_19_49de6a35aaaebad2856b93974f16e894_960x640_thumb.jpg
Ilustrasi. Rupiah paling perkasa di antara sejumlah mata uang Asia yang juga menguat di tengah ketegangan hubungan AS-Tiongkok.ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Rupiah Menguat ke 14.610 per Dolar AS, Paling Perkasa di Asia

Kurs rupiah pada perdagangan sore ini, Jumat (29/5) menguat 0,71% ke level Rp 14.610 per dolar AS.

by

Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini, Jumat (29/5) menguat 0,71% ke level Rp 14.610 per dolar AS. Rupiah paling perkasa di antara sejumlah mata uang Asia yang juga menguat di tengah ketegangan hubungan AS-Tiongkok.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate yang dipublikasikan BI pada pukul 10.00 WIB juga menempatkan rupiah menguat di posisi Rp 14.733 per dolar AS.

Mata uang negara-negara Asia juga bergerak menguat sore ini. Mengutip Bloomberg, yen Jepang naik 0,41%, yuan Tiongkok 0,08%, baht Thailand 0,22%, ringgit Malaysia 0,23%, rupee India 0,19%, peso Filipina 0,22%, won Korea Selatan 0,15%, dan dolar Singapura 0,41%.

 (Baca: Jaga Likuiditas Bank, LPS Pangkas Bunga Penjaminan Simpanan 0,25%)

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan rupiah menguat seiring pelemahan dolar AS yang tertekan oleh memanasnya hubungan antara Negeri Paman Sam itu dengan Tiongkok.

"Hubungan kedua negara kini semakin memburuk setelah AS kembali ikut campur urusan Hong Kong yang merupakan wilayah administratif Tiongkok," ujar Ibrahim, Jumat (29/5).

Presiden Donald Trump pada Selasa lalu (26/5) mengatakan akan mengumumkan langkah AS terkait penerapan UU keamanan Tiongkok di Hong kong pada hari ini waktu setempat. Namun, Trump tidak menjelaskan dalam konferensi pers tersebut apa langkah yang akan diambil.

(Baca: Bertambah 678 Kasus, Positif Corona di RI Tembus 25 Ribu Orang )

Sementara dari sisi internal, penerapan new normal yang tengah disiapkan pemerintah turut memberikan sentimen positif. Pemberlakuan tatanan normal baru ini diharapkan mampu memutar kembali roda perekonomian domestik.

"Disisi lain BI kemarin mengatakan sangat optimis nilai tukar rupiah saat ini masih undervalue, dan ke depannya akan kembali menguat ke nilai fundamentalnya kembali ke level sebelum pandemi sekitar Rp 13.600 hingga Rp 13.800 per dolar AS," jelas dia.

Ibrahim pun memperkirakan rupiah berpotensi menguat pada perdagangan awal pekan depan. "Rupiah akan bergerak di antara Rp 14.520 hingga Rp 14.480 per dolar AS," kata dia.

Video Pilihan