Target Pengecekan Spesimen Corona Tercapai, FKM UI: Kemampuan Pemeriksaan Baik

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/05/6bc8ce2c-3932-483f-bcbe-daa34578b655_169.jpeg?w=700&q=90
Ilustrasi spesimen Corona. (Foto: Agung Pambudhy)

Jakarta -

Pemeriksaan spesimen terkait virus Corona di Indonesia telah memenuhi target yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam 2 hari berturut-turut. Bagaimana tanggapan Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI)?

"Kalau saya menyimpulkan kemampuan pemeriksaan spesimen kita pada saat ini sudah cukup baik," kata anggota Tim FKM UI, Syahrizal Syarif kepada wartawan, Kamis (28/5/2020).

Syahrizal menuturkan kemampuan pemeriksaan spesimen tak terlepas dari jumlah laboratorium yang bisa digunakan. Menurutnya, semakin banyak laboratorium yang berfungsi, target 10 ribu spesimen per hari akan betul-betul tercapai.

"Saya merasa kelihatannya jumlah lab kita bertambah dengan cukup baik. Kan kemarin dinyatakan berapa, 68 atau 67 lab, tapi ada 21 lab yang sedang dalam persiapan untuk beroperasi. Kalau kita sudah punya sekitar 89 lab seluruh Indonesia bisa berfungsi dengan baik, ya, mudah-mudahan angka 10 ribu itu memang betul-betul tercapai," katanya.

Dia menilai kemampuan memeriksa lebih dari 10 ribu spesimen per hari harus dipertahankan, bahkan terus ditingkatkan. Menurutnya, jika tidak mencapai target tersebut puncak wabah Corona di Indonesia akan sangat sulit diprediksi.

"Iya, karena kalau kita tidak bisa mencapai di atas 10 ribu pemeriksaan spesimen per hari kita ragu-ragu untuk mengetahui kapan wabah mencapai puncaknya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah sudah memeriksa 11.495 spesimen terkait virus Corona pada Kamis (28/5), sehingga total spesimen yang diperiksa mencapai 289.906. Spesimen tersebut diperiksa melalui tes PCR dan tes molekuler cepat (TCM). Angka ini memenuhi target Presiden Jokowi sebanyak 10.000 spesimen per hari.

"Hari ini spesimen yang telah kita periksa sebanyak 11.495. Dari jumlah sebanyak itu, kurang lebih akumulasinya mencapai 289.906 spesimen," kata juru bicara pemerintah terkait penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam tayangan yang disiarkan di akun YouTube BNPB, Kamis (28/5/2020).

Sehari sebelumnya bahkan rekor pemeriksaan spesimen jauh lebih banyak dari hari ini. Berdasarkan data yang diumumkan pada Selasa (26/5), ada 14.313 spesimen yang diperiksa pemerintah.

(fas/zak)