https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/06/12/bdbd0d13-93c3-47a2-a6b3-e08050d52be1_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Ilustrasi pabrik kertas/Ist

Bayar Utang Puluhan Bank, Indah Kiat Rilis Obligasi Rp 1,39 T

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan kertas Grup Sinar Mas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap I Tahun 2020 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp 1,39 triliun.

Obligasi Berkelanjutan ini adalah Tahap I dari Obligasi Berkelanjutan Indah Kiat Pulp & Paper dengan target dana yang dihimpun total sebesar Rp 10 triliun.

Berdasarkan prospektus perusahaan yang dipublikasikan di BEI, Jumat ini (29/5/2020), Obligasi Berkelanjutan Tahap I ini memiliki 3 seri. Seri A dengan pokok sebesar Rp 495,50 miliar dengan kupon ditetapkan sebesar 9% dengan tenor 370 hari atau 1 tahun.

Seri B dengan pokok sebesar Rp 883,475 miliar dengan kupon 10,25% tenor 3 tahun dan Seri C dengan besaran pokok sebesar Rp 12,10 miliar dengan kupon 11% tenor 5 tahun.

Tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dikantongi pada 28 Mei, masa penawaran umum dijadwalkan pada 29 Mei- 2 Juni, tanggal penjatahan 3 Juni, dan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juni mendatang.

Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I ini, setelah dikurangi dengan biaya- biaya emisi terkait, akan digunakan sebesar 60% untuk pembayaran angsuran utang berupa pokok pinjaman dan bunga dengan puluhan bank, baik denominasi rupiah, dolar AS, maupun yuan China.

Sementara, sisanya 40% akan dipergunakan untuk modal kerja perseroan yang terdiri antara lain adalah pembelian bahan baku, bahan pembantu produksi, energi dan bahan bakar, barang kemasan serta biaya overhead.

Dalam hal pembayaran utang, untuk rupiah ada 21 catatan utang terdiri dari 18 bank dan 3 surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN). Pembayaran pokok paling besar yakni ke PT Bank DKI sebesar Rp 81,46 miliar, kemudian PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) Rp 20 miliar, dan PT Bank Panin Tbk (PNBN) Rp 10 miliar.

Utang dalam mata uang dolar AS yang akan dibayar mencapai 16 bank, paling gede yakni kepada PT Bank ICBC Indonesia Rp 216,18 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 176,67 miliar. Satu lagi utang dalam mata uang yuan China kepada BNI senilai Rp 3,63 miliar.

"Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 bulan sejak tanggal Emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 5 September 2020, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah pada 15 Juni 2021 untuk Seri A , 5 Juni 2023 Seri B dan 5 Juni 2025 Seri C," tulis INKP, dalam prospektus.

Obligasi Berkelanjutan ini sudah mendapat peringkat: idA+ (single A plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

[Gambas:Video CNBC]

(tas/hps)