Tekan Harga, 9.000 Ton Gula Impor India Bakal Guyur RI
by Vadhia LidyanaJakarta -
Harga gula masih tinggi pasca Lebaran 1441 Hijriah ini. Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga gula rata-rata di 25 provinsi masih tembus Rp 17.300/kg, dengan kenaikan tertinggi di Papua Barat yang tembus Rp 20.400/kg.
Sementara, menurut Info Pangan Jakarta, harga gula juga masih tembus Rp 17.000/kg. Padahal, harga acuan di tingkat konsumen yang telah ditetapkan pemerintah hanyalah Rp 12.500/kg.
Untuk menekan harga, pemerintah telah menugaskan BUMN di sektor pangan untuk mengimpor gula kristal putih (GKP). Salah satu BUMN yang mendapat penugasan yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia/PPI (Persero) sebanyak 50.000 ton.
"Kita sesuai penugasan 50.000 ton sampai dengan akhir Juni. Yang sudah kita kontrak sekitar 30.000 ton, lebih dari separuh," kata Direktur Utama PT PPI Fasika Khaerul Zaman kepada detikcom, Jumat (29/5/2020).
Pada tahap pertama, PPI akan mendatangkan 9.000 ton gula yang akan disebar di Medan, Jakarta, Surabaya, dan Semarang. Dari angka tersebut, 540 ton sudah tiba di Medan pada (19/5) lalu dan langsung didistribusikan ke distributor untuk dijual ke pasar.
"540 ton sudah masuk, bongkar di Medan tanggal 19 Mei kemarin. Kita juga sudah operasi pasar di sana. Berikutnya nanti masuk dari tanggal 30 Mei, Surabaya, Jakarta, dan Semarang," jelas Fasika.
Adapun kuota impor yang tersisa akan diupayakan masuk sebelum bulan Juli 2020. Menurut Fasika, pihaknya memang sedikit terhambat dalam merealisasikan impor dalam waktu cepat karena di India masih lockdown.
"Jadi memang di India kondisinya masih lockdown pada saat kita kontrak dan sebagainya. Nah walaupun ahamdulillah mereka tetap bisa berproses untuk ekspor, sehingga kita bisa dapat jadwal kepastian B/L dan sebagainya. Memang lambat, artinya tidak secepat yang kita bayangkan," pungkas dia.
Simak Video "Takut Gendut? Ini Tips Minum Boba Rendah Gula"
[Gambas:Video 20detik]
(dna/dna)