Omzet Tergerus di Q1, Rugi Indika Energy Capai Rp 313 M
by tahir saleh, CNBC IndonesiaJakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan dan energi, PT Indika Energy Tbk (INDY) masih mencatatkan rugi bersih pada kuartal I-2020 sebesar US$ 21,02 juta atau setara dengan Rp 313 miliar (asumsi kurs Rp 14.900/US$) dari periode yang sama tahun lalu yang justru mencatatkan laba bersih US$ 11,70 juta atau Rp 174 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), rugi bersih ini terjadi di tengah penurunan pendapatan perusahaan induk dari PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS).
Pendapatan INDY pada 3 bulan pertama tahun ini turun 8,5% menjadi US$ 641,50 juta atau Rp 9,6 triliun dari periode yang sama tahun lalu US$ 700,73 juta.
Beban keuangan perusahaan masih tinggi menjadi US$ 23,92 juta, sementara pendapatan investasi berkurang drastis dari US$ 4,08 juta menjadi tersisa hanya US$ 213.809.
Sementara itu, perusahaan juga mencatatkan amortisasi aset tidak berwujud sebesar US$ 33,91 juta dari sebelumnya US$ 33,92 juta. Belum lagi ditambah adanya kerugian yang belum direalisasikan atas instrument keuangan derivatif sebesar US$ 11,90 juta dari sebelumnya kerugian US$ 6,69 juta.
Pendapatan terbesar INDY berasal dari BP Berau Ltd sebesar US$ 81 juta, disusul PT Freeport Indonesia US$ 35,69 juta, dan PT Indonesia Pratama US4 21,89 juta, sisanya klien-klien perusahaan lainnya.
Sepanjang 2019, INDY juga mengalami kerugian bersih senilai US$ 18,16 juta atau setara Rp 290,56 miliar. Kerugian ini jelas-jelas berbanding terbalik dengan capaian kinerja perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang berhasil mengantongi laba bersih sebesar US$ 82,42 juta.
Sepanjang tahun lalu pendapatan INDY tercatat senilai US$ 2,78 miliar (Rp 44,52 triliun). Nilai ini turun 6,08% secara year on year (YoY) dari posisi US$ 2,96 miliar di akhir Desember 2018.
(tas/hps)