Pemeriksaan Spesimen Corona Capai Target, Pakar UGM: Harus Dipertahankan

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/05/9dd3bc1a-8eff-4c99-afa1-b3dcd6a68e0c_169.jpeg?w=700&q=90
Ilustrasi pemeriksaan spesimen Corona. (Foto: Agung Pambudhy)

Jakarta -

Pemeriksaan spesimen terkait virus Corona (COVID-19) di Indonesia memenuhi target dalam 2 hari berturut-turut. Pakar Epidemiologi Universitas Gajah Mada (UGM), Riris Andono Ahmad meminta pemerintah mempertahankan capaian tersebut.

"Kalau saya melihatnya memang kita masih harus meningkatkan pemeriksaan dan itu harus dipertahankan dalam angka yang tinggi dan secara konsisten. Jadi, kalau hanya 1-2 hari bisa jadi ada fluktuasi," kata Riris Andono kepada wartawan, Kamis (28/5/2020).

Dia tidak mengetahui persis apakah pemeriksaan specimen di atas 10 ribu per hari yang telah dilakukan dalam 2 hari berturut-turut itu memang karena kapasitas laboratorium di Indonesia sudah memadai. Jika benar, sebut dia, merupakan kabar baik karena bisa membuat kapasitas diagnosis menjadi lebih besar.

"Jadi kalau cuma 1-2 hari, kita belum bisa memastikan apakah itu good news atau memang itu kapasitasnya lab sudah bisa memeriksakan segitu banyak. Tapi, apakah pemeriksaannya yang dilakukan itu per harinya seperti itu, atau karena memang mengejar karena pas lebaran kemarin sempat libur terus mengejar deadlock-nya," katanya.

"Tapi, kalau secara umum, kalau kita bisa membuat kapasitas diagnosis kita menjadi lebih besar, itu, ya, kabar baik," sambungnya.

Sebelumnya, pemerintah sudah memeriksa 11.495 spesimen terkait virus Corona pada Kamis (28/5), sehingga total spesimen yang diperiksa mencapai 289.906. Angka tersebut memenuhi target Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebanyak 10.000 spesimen per hari.

"Hari ini spesimen yang telah kita periksa sebanyak 11.495. Dari jumlah sebanyak itu, kurang lebih akumulasinya mencapai 289.906 spesimen," kata juru bicara pemerintah terkait penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam tayangan yang disiarkan di akun YouTube BNPB, Kamis (28/5).

Bahkan, pada Selasa (27/5) pemeriksaan spesimen jauh lebih banyak. Berdasarkan data yang diumumkan, ada 14.313 spesimen yang diperiksa pemerintah.

(fas/zak)