Jokowi untuk Normal Baru Wisata: Tanggap Tren Baru, Tak Perlu Buru-Buru

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/03/16/96c8e528-7b46-4bb7-9d2f-0ae29143527b_169.jpeg?w=780&q=90
Foto: Presiden Jokowi (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi munculnya tren baru pariwisata usai pandemi virus Corona. Berkaca negara lain, Jokowi juga berpesan agar Indonesia tak buru-buru buka pintu untuk turis asing.

Jokowi membahas sejumlah poin wisata di masa depan dalam Rapat Terbatas (ratas) yang membahas tatanan new normal atau kenormalan baru di sektor pariwisata. Ratas itu disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (28/5/2020).

Pandemi virus Corona membuat wisata tak lagi sama. Keselamatan pelancong dan pengelola wisata menjadi yang utama makanya protokol kesehatan pun wajib dimatangkan. Pandemi juga berimbas kepada perubahan tren berwisata.

Selain itu, Jokowi menyampaian poin lain terkait wisata dalam ratas itu. berikut rangkumannya:

1. Tren Wisata Berubah

"Saya ingin mengingatkan bahwa pandemi COVID akan membuka sebuah perubahan tentang tren pariwisata di dunia di mana isu health, hygiene, serta safety, security akan menjadi pertimbangan utama bagi wisatawan yang ingin melancong," kata Jokowi.

"Selain itu preferensi liburan akan bergeser ke alternatif liburan yang tidak banyak orang seperti solo travel tour, wellness tour, termasuk juga di dalamnya virtual tourism serta staycation," kata Jokowi.

"Karena itu, para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus betul-betul mengantisipasi terjadinya perubahan tren ini dan kita harus betul-betul mencium perubahannya ke arah mana," imbuh Jokowi.

"Karena isu utama keselamatan dan kesehatan, protokol tatanan baru di pariwisata bisa menjawab isu utama tadi," sebut Jokowi.

2. Jangan Tergesa-gesa Buka Destinasi Wisata

"Saya kira perlu fokus terlebih dahulu untuk mendorong pariwisata domestik, wisatawan domestik, dan untuk itu saya minta diidentifikasi daerah-daerah yang wisata, daerah-daerah tujuan destinasi wisata yang memiliki R0 di bawah 1, Rt-nya di bawah 1 sehingga betul-betul secara bertahap kita bisa membuka sektor pariwisata," ujar Jokowi.

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/13/81e3fdeb-d394-4e34-b7ff-b3db169aec67_169.jpeg?w=620

"Tapi, sekali lagi, dengan pengendalian protokol yang ketat, saya minta Menteri Pariwisata menyiapkan program promosi pariwisata dalam negeri yang aman COVID-19, termasuk menggencarkan produk-produk lokal dengan atraksi pariwisata," kata Jokowi.

"Mengenai waktunya kapan, ini betul-betul tolong tidak usah tergesa-gesa, tetapi tahapan-tahapannya yang tadi saya sampaikan dilalui dan dikontrol dengan baik," ujar Jokowi.

3. Waspadai Kasus Impor Corona

"Betul-betul harus disiapkan sebuah standar baru menjadi sebuah kultur baru, kebiasaan baru di sektor pariwisata. Dan perlunya sosialisasi yang masif diikuti uji coba, diikuti simulasi-simulasi, dan perlunya dimulai sekarang ini pengawasan agar betul-betul standar protokol kesehatan itu dijalankan di lapangan," kata Jokowi.

"Karena ini risikonya besar, begitu ada imported case, kemudian ada dampak kesehatan, maka citra pariwisata yang buruk itu akan bisa melekat dan akan menyulitkan kita untuk memperbaikinya lagi," kata dia.

Simak Video "Virus Corona Bikin Jokowi Makin Pusing"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/ddn)