Mal Diprediksi Masih Sepi hingga Akhir 2020

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/27/49f78d22-954a-4324-afe8-94ee8a52756f_169.jpeg?w=700&q=80
Menanti Roda Ekonomi Kembali Berputar di Era New Normal (Foto: Pradita Utama)

Jakarta -

Wacana pembukaan kembali pusat-pusat perbelanjaan atau mal, khususnya di DKI Jakarta dan sekitarnya menuai kritik, hinggga kekhawatiran akan tercipta klaster baru penyebaran virus Corona (COVID-19).

Apalagi, melihat kasus keramaian warga yang tak terbendung ketika Mal CBD Ciledug dibuka kembali pada 19 Mei lalu atau menjelang Lebaran 1441 Hijriah. Namun, menurut Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja, kondisi mal tak akan sama dengan CBD Ciledug jika memang dibuka kembali awal Juni.

"Kasus di Ciledug menurut saya itu waktunya ketika menjelang Lebaran. Jadi menurut saya faktor itu yang lebih mendorong mereka ke mal. Jadi saya nggak yakin kalau setelah Lebaran ini akan diserbu seperti itu, saya nggak yakin," kata Alphonzus kepada tim Blak-blakan detikcom, Kamis (28/5/2020).

Bahkan, ia memprediksi ketika mal dibuka kembali pengunjung tetap sepi. APPBI memprediksi kondisi sepi itu akan berlangsung hingga akhir 2020.

"Kami sudah memperkirakan, kalau pun kami diberikan izin untuk buka, sampai akhir tahun nanti belum bisa kembali normal setelah vaksin ditemukan," jelas dia.

Menurutnya, jika belum ada vaksin, maka masyarakat belum sepenuhnya yakin untuk mengunjungi sarana publik yang dapat menciptakan keramaian seperti mal.

"Yang jadi masalah kita sendiri nggak tahu kapan vaksin ditemukan. Ada yang bilang 1 tahun, 18 bulan, bahkan 2 tahun. Kalau misalnya itu 12 bulan dari Januari 2020, berarti Desember baru ditemukan. Itu yang paling optimistis. Berarti baru akan normal nanti di awal Januari 2021. Nah selama nanti sampai Desember itu pertumbuhan sangat lambat," terang Alphonzus.

Namun, pihaknya tetap berharap agar mal bisa beroperasional kembali meski diprediksi akan sepi pengunjung.

"Tetapi dengan pusat perbelanjaan ini buka, harapannya akan menggerakkan sektor riil. Terutama di ritel. At least mulai bergerak," imbuhnya.

Selain itu, meski pihaknya memprediksi kondisi mal tak akan segera kembali normal, namun para pengelola akan tetap memberlakukan secara ketat protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Corona.

"Yang jadi masalah kan kadang-kadang kita nggak disiplin. Awal-awal disiplin, lama-lama longgar. Nah ini nggak boleh. Kita sudah mengingatkan ke semua pusat perbelanjaan untuk disiplin, disiplin, disiplin. Karena lengah sedikit bisa jadi masalah. Mudah-mudahan dengan SOP yang kita bikin, prokol kesehatannya, semua masyarakat bisa datang ke pusat perbelanjaan, bisa berbelanja dengan aman dan sehat," pungkas dia.

Simak Video "Mal Buka Lagi 5 Juni, Anies: Itu Imajinasi"
[Gambas:Video 20detik]
(dna/dna)