Bicara New Normal, Pengusaha: Timingnya Perlu Diwaspadai

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/04/01/4daf40d6-8ad9-490a-a40d-673d50b283ef_169.png?w=700&q=80
Foto: Citra Nur Hasanah / 20detik

Jakarta -

Pengusaha bicara mengenai kondisi new normal alias normal yang baru di tengah pandemi Corona. Menurut pengusaha kondisi new normal mampu memberikan ruang untuk pelaku usaha bergerak maju.

Hal ini dinyatakan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani saat menerima kunjungan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menampung aspirasi pelaku usaha terhadap pelaksanaan kebijakan new normal.

"New normal memberikan ruang kepada pelaku usaha untuk bergerak maju. Sebab, selama ini protokol COVID-19 ternyata menambah cost bagi perusahaan," ujar Rosan dalam keterangannya, Jumat (29/5/2020).

Rosan mengatakan, pihaknya juga akan melindungi hak-hak dasar kesehatan pekerja dan mendukung keberlangsungan produktivitas pekerja di berbagai sektor di tengah pandemi.

Menurut Rosan, perekonomian memang harus bisa dibuka secara perlahan. Menurutnya, pengusaha akan melakukan adaptasi dan inovasi dalam menghadapi situasi ini. Dia mengatakan, sektor industri padat karya harus menjadi prioritas.

"Dengan pertumbuhan ekonomi yang sedang menurun, harus didorong secara perlahan agar padat karya ini menjadi prioritas terlebih dahulu. Padat karya harus dipastikan siap menghadapi new normal agar yang di-PHK angkanya bisa ditekan," pungkas Rosan.

Rosan juga bicara soal pemilihan waktu yang tepat dalam menjalankan new normal ini, salah satu pertimbangannya adalah kurva penyebaran COVID-19 yang melandai di suatu daerah.

"Yang perlu diwaspadai adalah timing masa new normal ini, dilihat juga keadaan dari kesehatan itu apakah mulai membaik dan kurvanya melandai. Status masing-masing daerah juga berbeda-beda, ada yang memang sudah siap atau masih belum siap menghadapi new normal. Nanti perlahan harus dilakukan evaluasi, tahapannya seperti apa, juga kesiapan industrinya," ungkapnya.

Simak Video " Ini Aturan New Normal bagi Karyawan"
[Gambas:Video 20detik]
(fdl/fdl)