https://statik.tempo.co/data/2020/03/25/id_925764/925764_720.jpg
(ketiga dari kiri) Meisya Siregar dan suami Bebi Romeo beserta ketiga buah hatinya, Syabila, Louisa, dan Bambang. Instagram.com/@meisya_siregar

Meisya Siregar Tak Izinkan Anak Sekolah di Era New Normal

by

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta menetapkan sekolah tahun pelajaran 2020/2021 akan dimulai pada 13 Juli 2020 mendatang. Kebijakan tersebut berlaku bagi siswa-siswi di jenjang PAUD, TK sampai SMA. Apakah belajar akan dilakukan di sekolah atau jarak jauh, masih melihat kondisi pandemi virus corona.

Sejumlah orang tua menanggapi dengan resah lantaran sampai sekarang kondisi kurva persebaran orang yang terinfeksi Covid-19 belum mereda. Mereka khawatir akan kesehatan dan keselamatan sang anak jika masuk sekolah.

Keresahan tersebut juga dialami Meisya Siregar yang ia sampaikan melalui laman Instagramnya, Kamis, 28 Mei 2020. Ibu tiga anak ini mengaku tidak siap melepaskan anak dalam tatanan new normal.

"TIDAK! Aku nggak akan biarin mereka berisiko terpapar lewat sekolah yang belum tahu bagaimana SOP-nya. Gak kebayang mereka harus biasa gak pegang apa pun, gak sentuh apa pun, jaga jarak, cuci tangan berjuta-juta kali, semprot disinfektan berapa kali? Dan sekelas bisa isi 25 orang, apa kabar Bambang sama Louisa yang sangat gak mungkin bisa terjamin jalanin PSBB dengan konsisten?" tulis perempuan 41 tahun ini.

Meisya juga berpendapat bahwa guru pasti akan kewalahan harus menjaga anak-anak usia pra-sekolah untuk tidak sembarangan memegang benda.

"Pilihannya saat ini masih belum tahu, tapi sekolah online saat ini masih menjadi pilihan yang terbaik. Yang jelas angka anak terinfeksi Covid-19 nggak di blow up, padahal katanya ya sudah ribuan. So, I prefer to protect them no matter what. Be ready to make decision then!" kata istri Bebi Romeo ini, tegas.

Dalam keseharian, Meisya bersama keluarga sebisa mungkin berada di rumah saja, kalau tidak ada keperluan mendesak. Keluar sesekali saja melepas kepenatan untuk kerja, belanja, dan kebutuhan urgent lain misal ke dokter.

"Intinya seminimal mungkin, semua akan penuh pertimbangan dan gak mungkin akan seperti dulu lagi ke mal seminggu 3 kali, pergi kemana pun bebas merdeka. Sudah gak akan mungkin lagi ada kamus itu dalam kehidupan baru kita nantinya selama vaksin belum ada. Itu pilihanku," tulis Meisya Siregar.