SKK Migas Telusuri Temuan Cadangan Gas di Natuna

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2016/05/01/c915230c-0874-48da-8fb1-70371bb1d352_169.jpg?w=700&q=80
Ilustrasi/Foto: BBC

Jakarta -

Conrad Petroleum yang merupakan operator Blok Duyung mengumumkan jika Lapangan Gas Mako merupakan merupakan salah satu ladang terbesar yang ditemukan di Cekungan West Natuna. Hal itu berdasarkan audit sumber daya independen.

Mengutip Offshore Engineer, Jumat (29/5/2020), dijelaskan setelah pengeboran dilakukan akhir tahun lalu, Conrad melakukan tinjauan internal yang kesimpulannya diambil pada April 2020. Tinjuan itu mencakup semua aspek permukaan dan pengembangan lapangan.

Dari tinjauan itu menunjukkan peningkatan volume dari perkiraan. Bersamaan dengan itu, potensi produksi harian lebih tinggi.

Selanjutnya, Conrad melibatkan Gaffney Cline and Associates (GCA) untuk menyelesaikan audit Lapangan Gas Mako. Audit GCA tertanggal 22 Mei 2020 mengkonfirmasi estimasi dan peningkatan signifikan untuk Lapangan Gas Mako dibandingkan audit yang mereka lakukan sebelumnya.

Estimasi sumber daya yang dapat dipulihkan 2C (kontingen) meningkat menjadi 495 miliar kaki kubik (BCF), meningkat sekitar 79% dibandingkan dengan audit 2019. Sedangkan, sumber daya 3C (bergantung) telah meningkat sekitar 108% dibandingkan dengan audit 2019.

"Dengan peningkatan terbaru, Mako telah terbukti menjadi salah satu ladang gas terbesar yang pernah ditemukan di Cekungan West Natuna, dan sejauh ini merupakan sumber daya terbesar yang belum dikembangkan di daerah terdekat," ungkap Conrad.

Saat dikonfirmasi, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan telah menerima laporan tersebut. Namun, pihaknya masih akan melakukan evaluasi.

"Hanya SKK masih evaluasi dulu," katanya kepada detikcom.

Simak Video "Jadi Lokasi Observasi WNI, Bupati Natuna Minta Pemerintah Bangun RS"
[Gambas:Video 20detik]
(acd/ara)