https://cdn1.katadata.co.id/media/oldmedia/2019/08/16/2019_08_16-11_09_55_4542c26a1aed96992a7c03ce5d567709.jpg
CIMB NIaga Auto Finance membukukan pertumbuhan pembiayaan hingga 52,5% pada kuartal I 2020, belum terdampak pandemi corona.Arief Kamaludin|KATADATA

Belum Terpukul Corona, Kredit Kuartal I CIMB Niaga Finance Tumbuh 52%

Kredit atau pembiayaan yang disalurkan CIMB Niaga Finance pada kuartal 1 mencapai Rp 950 miliar naik 52,5% dari Rp 623 miliar.

by

PT CIMB Niaga Auto Finance per 31 Maret 2020 telah menyalurkan pembiayaan atau kredit sebesar Rp 950 miliar, tumbuh 52,5% dari Rp 623 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja penyaluran pembiayaan CIMB Niaga Finance kuartal I 2020 belum terdampak pandemi corona.

Sejalan dengan perbaikan pertumbuhan kredit yang dicapai sesuai target di kuartal pertama, rasio pembiayaan bermasalah juga membaik. Hal ini tercermin pada rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) yang di bawah rata-rata industri, yakni sebesar 0,95%.

"Hingga akhir Maret 2020 bisnis pembiayaan belum merasakan dampak dari pandemi corona," kata Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, Ristiawan Suherman kepada Katadata.co.id, Jumat (29/5).

(Baca: 2.000 Nasabah CIMB Niaga Auto Finance Minta Restrukturisasi Kredit)

Dia memperkirakan dampak pandemi baru akan dirasakan perusahaannya pada kuartal II. Meski begitu, dia memiliki keyakinan bahwa pada setiap tantangan yang dihadapi selalu ada business opportunity atau peluang bisnis yang dapat digali.

Adapun kinerja pada kuartal I, Ristiawan mengatakan hal itu tercapai berkat strategi dan inisiatif yang dilakukan di berbagai aspek dengan tetap diimbangi prinsip kehati-hatian, mengutamakan kualitas pembiayaan, serta customer experience.

Dengan capaian pertumbuhan pembiayaan tersebut, laba sebelum pajak atau profit before tax (PBT) perusahaan ikut melonjak hingga 33% menjadi Rp 91,9 miliar dibandingkan Rp 69,2 miliar pada periode yang sama tahun 2019.

Sejalan dengan peningkatan pada laba, return on equity (ROE) menjadi 21,75%, dari posisi 18,81% pada kuartal I 2019. Kemudian, return on assets (ROA) naik menjadi 11,14% dari posisi 12,88%. Selain itu aset perusahaan pun ikut terkerek naik hingga 64% menjadi Rp 4,3 triliun dibandingkan kuartal pertama 2o19 sebesar Rp 2,9 triliun. 

(Baca: Transaksi EDC Anjlok 50%, CIMB Niaga Dorong Platform Digital)

Ristiawan menjelaskan, untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, perusahaan akan memperkuat kemitraan dengan induk usaha PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), serta melakukan  transformasi dengan pengembangan pada seluruh aspek bisnis, penerapan tata kelola perusahaan yang baik, serta memanfaatkan layanan digital. 

"Di tengah pandemi Covid-19 ini, aplikasi digital bisa menjadi solusi bagi calon debitur untuk tetap produktif walaupun berada di rumah," kata dia.

Menghadapi situasi menantang di sepanjang tahun 2020 khususnya di masa pandemi dan setelah pandemi COVID-19, Perseroan melakukan beberapa langkah strategis seperti mempercepat proses bisnis ke arah digital dan automasi sehingga dapat menekan biaya menjadi lebih efektif dan efisien.

(Baca: Genjot Transaksi Digital, CIMB Niaga Beri Diskon Belanja hingga 40%)

Menurut Ristiawan, digitalisasi dan automasi bisnis juga dapat diterapkan untuk menghadapi kondisi kenormalan baru atau new normal, sehingga physical distancing tetap bisa dilakukan. “Untuk setiap karyawan juga sebagai cara guna menekan biaya operasional,” ujarnya.

Dia memprediksi realisasi kredit di era new normal akan lebih baik dari masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Alasannya, showroom maupun dealer akan kembali buka, dan roda perekonomian kembali berputar. “Walaupun tantangan untuk bisa kembali ke era sebelum pandemi jadi pekerjaan rumah yang cukup menantang buat industri,” kata dia.

(Baca: Ditopang Kredit Konsumer, Laba Bank CIMB Niaga Kuartal I Tumbuh 11,75%)

Video Pilihan