https://foto.wartaekonomi.co.id/files/arsip_foto_2019_09_20/australia_201257_big.jpg

Sepertiga Janda di Australia Jatuh Miskin di Kala Pandemi Virus Corona

by

WE Online, Canberra, Australia - Musim dingin di Australia kali ini dirasakan berbeda oleh anak-anak Suzanne Fahie, yaitu Charlie (12 tahun) dan Jasper (10 tahun). Setelah menunggu bertahun-tahun, mereka akhirnya bisa membeli baju hangat.

Keluarga Suzanne mengaku baru bisa membelikan anak-anaknya baju hangat setelah menerima tambahan tunjangan dari Pemerintah terkait COVID-19.

"Tunjangan tambahan COVID-19 memberikan manfaat sangat besar dalam kehidupan kami," ujar Suzanne kepada ABC.

Selain tunjangan rutin yang sudah ia terima, kini mereka mendapatkan tambahan AU$550 per minggu sebagai bantuan di tengah pandemi virus corona.

"Saya akhirnya bisa membeli pakaian musim dingin yang baru untuk anak-anak. Ini sudah lama tidak bisa saya lakukan," tambahnya.

Dia bersyukur dengan tambahan tunjangan sosial ini yang dia anggap semacam "udara segar". Tapi Suzanne menyadari hal ini tidak berlaku untuk selamanya.

"Rasanya luar biasa, tapi saya tahu ini tidak lama. Jadi saya berusaha agar jangan terlalu bergantung pada tunjangan tambahan ini," ujarnya.

Suzanne merupakan "single mother" atau ibu tunggal dari dua orang anak. Sehari-hari dia bekerja paruh waktu sebagai resepsionis dengan penghasilan sekitar AU$700 per minggu, sudah termasuk tunjangan reguler dan potongan pajak.

Dengan penghasilan sebesar itu, keluarga ini harus menyisihkan untuk sewa rumah. Sisanya tinggal sekitar AU$350 per minggu untuk biaya hidup.

Dengan sisa uang AU$350 per minggu, membuat keluarga ini berada di bawah batas garis kemiskinan di Australia. Mereka kekurangan AU$245 lagi untuk mencapai batas garis kemiskinan itu.

"Kami selalu khawatir setiap hari, jika anak-anak saya kehilangan kesempatan karena segala hal yang tak bisa saya beli," katanya.

Partner Sindikasi Konten: Viva