https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/05/28/c52a2aa3-d6d4-4939-b3f2-8a739ee30366_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Penumpang KRL di Stasiun Manggarai (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Aturan Naik KRL New Normal: Dilarang Bicara, Peron Dibatasi!

by

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan mengeluarkan beberapa kebijakan-kebijakan baru menyusul rencana new normal di tengah pandemi Covid-19. Kebijakan ini wajib dilaksanakan bagi petugas frontliner maupun pengguna KRL.

VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, menjelaskan, kebijakan yang tengah disusun tersebut untuk melengkapi protokol kesehatan yang telah berjalan selama ini.

"Pembahasan kebijakan-kebijakan baru lainnya masih berlanjut secara intensif oleh pihak-pihak terkait, merujuk pada berbagai pedoman normal baru yang telah dikeluarkan pemerintah," ungkapnya melalui keterangan resmi yang dikutip CNBC Indonesia, Jumat (29/5/20).

Saat ini, dia menyampaikan, salah satu seruan kepada para penumpang adalah agar tidak berbicara secara langsung maupun melalui telepon seluler ketika di dalam KRL.

"Karena salah satu penularan Covid-19 melalui droplet atau cairan yang keluar dari saluran mulut dan hidung saat batuk, bersin, maupun berbicara," imbuhnya.

Pada pemberlakuan New Normal ini, PT KCI tetap menjalankan protokol kesehatan pada moda transportasi publik yang sudah berjalan selama ini.

Di antaranya wajib menggunakan masker selama berada di area stasiun dan di dalam KRL, pemeriksaan suhu tubuh penumpang, dan penerapan physical distancing atau jaga jarak sesuai dengan marka-marka yang ada di area stasiun dan di kereta.

Untuk semakin memungkinkan kondisi jaga jarak ini, dia menambahkan, pada waktu-waktu tertentu saat padat pengguna, akan ada penyekatan di sejumlah titik stasiun. Dengan begitu, diharapkan jumlah orang yang berada di peron dan di dalam kereta dapat terkendali.

"Bila diperlukan, petugas juga melakukan buka tutup pintu masuk stasiun," tegasnya.

Anne Purba juga mengajak pengguna KRL memanfaatkan semaksimal mungkin fasilitas transaksi tiket non tunai dengan menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), kartu uang elektronik bank, dan aplikasi Link Aja.

"Khusus untuk aplikasi link aja, saat ini telah ada 40 unit gate yang dapat mengakomodir transaksi jenis ini dan jumlahnya akan terus bertambah. Imbauan menggunakan transaksi non tunai ini untuk meminimalisir kemungkinan penularan Covid-19 dari uang tunai yang sangat sering berpindah tangan," katanya.

Menurutnya, memasuki era new normal, tentu akan semakin banyak masyarakat yang kembali beraktivitas. Namun jika memungkinkan, ia menilai sebaiknya warga tetap bekerja dari rumah.

"Untuk meminimalisir risiko, hanya keluar rumah dan gunakan transportasi publik untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak. Kemudian untuk menghindari antrean, hindari naik KRL di jam-jam sibuk karena akan tetap ada pembatasan jumlah pengguna untuk menjaga physical distancing," katanya.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)