https://statik.tempo.co/data/2015/12/15/id_463811/463811_620.jpg
AirAsia X Buka Rute Jakarta-Jeddah

Pendapatan AirAsia Berkurang hingga 75 Persen

by

TEMPO.CO, Jakarta - Keuangan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia dilaporkan jeblok terdampak wabah virus corona. Kondisi ini disebabkan penghentian sebagian operasional, baik untuk rute domestik maupun reguler.

Dalam laporan keterbukaan perusahaan di Bursa Efek Indonesia, sejak pembatasan penerbangan dilakukan, Corporate Secretary AirAsia Indonesia Indah Permatasari Saugi mengatakan
pendapatan PT AirAsia Indonesia Tbk diperkirakan turun 51-75 persen. Sedangkan penurunan laba bersih ditengarai mencapai lebih dari 75 persen.

Selain berdampak terhadap pendapatan, kondisi pandemi turut mengganggu kewajiban perseroan membayarkan utang. "Berdampak hingga pemenuhan kewajiban pokok dan bunga utang," tutur Indah seperti dikutip melalui situs resmi BEI, Kamis, 28 Mei.

Adapun utang jangka pendek AirAsia saat ini berjumlah Rp 2 triliun. Situasi keuangan yang berat membuat emiten berkode CMPP itu harus mengaktifkan cash conservation mode atau melakukan kontrol biaya internal secara ketat.

Melalui strategi ini, perusahaan dalam waktu dekat tidak akan mempekerjakan karyawan baru. Perseroan juga tidak melakukan perpanjangan sewa pesawat yang kontraknya hampir kedaluwarsa dan berupaya merenegosiasi pembayaran utang kepada lessor.

Baru-baru ini, perseroan pun merumahkan sebanyak 873 karyawan dari total 1.645 karyawan. Karyawan yang sebelumnya bekerja di bagian operasional itu selama dirumahkan akan diberikan program pelatihan online dari. Sebagian juga diminta membantu unit layanan pelanggan.

Meski begitu, Indah memastikan karyawan operasional tersebut dapat ditugaskan sewaktu-waktu untuk melayani penerbangan carter dan kargo. Tak hanya merumahkan karyawan, AirAsia telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sembilan pegawai yang habis masa kontraknya. Perseroan pun memotong gaji 328 orang karyawan kelas tertentu sebesar 50 persen.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA