https://statik.tempo.co/data/2018/05/08/id_703919/703919_720.jpg
Petugas melayani penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, 8 Mei 2018. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi mendongkrak harga makanan dan minuman olahan usai Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan

Pagi Ini Rupiah Melemah Seiring Meningkatnya Ketegangan AS-Cina

by

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi, 29 Mei 2020, melemah seiring meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina.

Pada pukul 09.41 WIB, rupiah melemah 10 poin atau 0,07 persen menjadi Rp 14.725 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.715 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen negatif dari peningkatan ketegangan antara AS dan Cina mulai menguat sehingga menekan turun harga aset-aset berisiko.

"Tapi di sisi lain, peningkatan ketegangan AS dan Cina kelihatannya turut memicu pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap nilai tukar lainnya, karena hubungan AS dan China yang memburuk bisa mendorong pelemahan ekonomi AS," ujar Ariston.

National People’s Congress (NPC) Cina telah mengesahkan Undang Undang Keamanan baru untuk Hong Kong pada Kamis (28/5), yang dapat meningkatkan kendali Beijing atas Hong Kong. Hal tersebut berpotensi meningkatkan tensi geopolitik antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu.

Menurut Ariston, nilai tukar rupiah bisa turut tertekan terhadap dolar AS mengikuti sentimen negatif tersebut.

"Namun mungkin pelemahan juga tidak terlalu dalam karena dolar AS sebenarnya juga mendapatkan sentimen negatif dari ketegangan hubungan AS dan Cina," kata Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 14.650 per dolar AS dan resisten Rp 14.780 per dolar AS.

Pada Kamis (28/5) lalu, rupiah ditutup melemah tipis 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp 14.715 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.710 per dolar AS.

ANTARA