https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/05/29/448a713e-c6f4-496e-b0bb-9c17c8d65fe7_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) (ist)

Setinggi Manusia! Ini Robot Made in RI Buat Perangi Corona

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingginya sedikit di atas rata-rata pria Indonesia. Namun, dia memiliki senjata ultraviolet yang bisa dioperasikan dari jarak jauh melalui telepon seluler untuk memerangi wabah Covid-19.

Adalah Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR), sebuah robot karya anak bangsa yang diciptakan untuk melawan penyebaran Covid-19. Robot ini memiliki 'senjata' berupa enam lampu ultraviolet tipe C yang bekerja mengurangi bahkan membunuh Covid-19.

"Robot buatan anak bangsa ini membanggakan dan merupakan titik awal membangun sesuatu yang lebih besar di kemudian hari," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (29/5/2020).


"Alat ini akan membantu para tenaga medis menghadapi tantangan yang luar biasa," kata Moeldoko.

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/29/7ae50ee1-6385-407e-b33c-cfc21305f2db.jpeg?w=1280
Foto: Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) (ist)

Ketua Dewan Pembina Yayasan Telkom, Edi Witjara saat menyerahkan robot tersebut menyampaikan bantuan robot ini sebagai bentuk peran aktif Yayasan Telkom dalam penanganan covid-19.

"Inilah inovasi yang dihasilkan lembaga pendidikan Telkom, kami terus berkreasi dan akan terus ditingkatkan," kata Edi.

Selain menciptakan robot AUMR, Yayasan Telkom telah melahirkan inovasi riset dalam upaya mengurangi dampak covid-19 untuk tenaga kesehatan khususnya dokter dan perawat di ruang isolasi.

Sementara itu, Badan Riset dan Teknologi juga melahirkan beberapa inovasi, seperti laboratorium, rapid test, ventilator dan sejumlah teknologi yang akan dimanfaatkan dalam penanganan covid-19.

KSP langsung menyalurkan bantuan robot tersebut ke Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo sebagai salah satu upaya membantu memerangi wabah Covid-19.

"Karena belum ditemukan vaksin, otomatis kita harus berdamai. Kita tak boleh menyerah dan lengah, tetap waspada dan beradaptasi dengan covid-19. Kita hidup berdampingan dengan covid-19, tak boleh terpapar tapi juga jangan terkapar," kata Doni.

[Gambas:Video CNBC]

(gus/gus)