Keliling NTB, Gubernur-Kapolda Bahas Upaya Disiplinkan Warga Cegah Corona

by
https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/05/28/f6b4beed-422d-4cd2-845f-dd6e5c664ddc_169.jpeg?w=700&q=90
Foto: Gubernur-Kapolda NTB safari ke kabupaten/kota bahas upaya maksimal pencegahan Corona (dok istimewa)

Jakarta -

Gubernur NTB Zulkieflimansyah bersama Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal dan Danrem 162 Wira Bhakti Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani melakukan safari ke tiap-tiap kabupaten dan kota untuk membahas upaya mendisiplinkan perilaku masyarakat terkait virus Corona (COVID-19). Para bupati dan wali kota diminta untuk lebih ketat dan maksimal lagi melakukan upaya tersebut.

"Bersama Bapak Gubernur NTB, Danrem dan Kajati beserta kepala dinas terkait secara marathon dan simultan dari mendatangi Wali Kota Mataram, Bupati Lombok Barat, Bupati Lombok Tengah dan Bupati Lombok Timur, " kata Iqbal dalam keterangan tertulis, Kamis (28/5/2020).

Iqbal mengatakan para kepala daerah diminta bekerja lebih ekstra agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan dalam rangka mencegah penularan Corona. Para kepala daerah, lanjut Iqbal, juga diberi motivasi selalu bersemangat melakukan langkah-langkah untuk memutus penyebaran virus.

"Untuk memerintahkan para kepala daerah se-Pulau Lombok agar upaya pendisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan COVID-19 dilaksanakan lebih ketat dan maksimal, " tutur Iqbal.

"Kunjungan ini sekaligus memberi motivasi dan semangat untuk terus melakukan upaya-upaya yang luar biasa untuk memutus penyebaran virus COVID-19 di Provinsi NTB," imbuh dia.

Iqbal menerangkan upaya memutus rantai penularan tak dapat dilakukan hanya oleh pemerintah dan aparat. Masyarakat, tambah Iqbal, harus memiliki kesadaran tinggi terhadap ancaman Corona dan menerapkan disiplin berperilaku agar terhindar dari penularan.

"Kita harus bersama-sama. Masyarakat harus mendukung Pemerintah dan TNI-Polri dalam rangka memerangi penularan virus ini. Kesadaran akan bahaya virus ini harus dipahami. Harus disiplin melakukan imbauan yang sudah berkali-kali disampaikan agar tidak tertular. Jangan sampai keluarga, kerabat tertular akibat perilaku yang tidak bijak," tandas Iqbal.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat (NTB) dr Nurhandini Eka Dewi mengatakan ada 77 anak yang dinyatakan positif COVID-19. Ada tiga anak-anak yang telah meninggal dunia.

"Dari jumlah positif COVID-19 di NTB, 77 orang di antaranya anak-anak. Didominasi bayi dan balita, bahkan tiga di antaranya meninggal dunia," ujarnya saat memberikan keterangan pers di Mataram, Rabu (27/5), seperti dilansir Antara.

Dokter Eka menjelaskan kasus anak positif COVID-19 di NTB bahkan tertinggi kedua di Indonesia, setelah Provinsi Jawa Timur (Jatim).

"Kenapa kasus anak-anak meningkat, karena secara tubuh bayi dan balita secara imunitas belum sempurna, sehingga gampang tertular," katanya.

Ia mencontohkan dalam kasus pasien balita asal Desa Jeringo, Kabupaten Lombok Barat. Dia mengatakan balita tersebut tertular COVID-19 tidak melalui kedua orang tuanya, melainkan akibat diajak ke pasar.

"Kedua orang tuanya pas diperiksa negatif. Kuat dugaannya anaknya terkena saat dibawa oleh orang tuanya sering ke pasar," katanya.

(aud/jbr)