https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/08/08/920499b3-8449-4b82-9702-924a77508548_169.jpeg?w=715&q=90
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Mantap! Dana Asing Mulai Masuk ke Pasar Saham & Obligasi RI

by

Jakarta, CNBC Indonesia - Arus masuk dana asing (capital inflow) mulai mengalir ke pasar modal domestik. Investor asing tampaknya mulai optimistis ekonomi Indonesia akan kembali beraktivitas setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi MRT dan Mal Summarecon di Bekasi yang memberi sinyal new normal ekonomi nasional.

Di pasar saham, pada perdagangan Kamis kemarin (28/5) investor asing masuk dengan akumulasi net buy Rp 436,91 miliar. Kemarin merupakan hari pertama asing melakukan net buy di pasar saham domestik pascalibur Lebaran.

Pada 26 Mei 2020, ketika pasar dibuka pertama, asing tercatat masih membukukan net sell Rp 220,43 miliar. Pada 27 Mei, asing juga masih membukukan net sell senilai Rp 274,26 miliar.


Secara year to date, investor asing memang masih tercatat membukukan net sell Rp 11,19 triliun. Tekanan jual investor asing tersebut terjadi karena khawatir ekonomi Indonesia mengalami tekanan hebat dampak dari pandemi virus corona (covid-19).

Sementara itu, di pasar obligasi pada 26 dan 27 Mei, investor asing juga tercatat masuk. Selama 2 hari perdagangan pasca-Lebaran, net buy investor asing mencapai Rp 390 miliar.

Tren masuk investor asing ke pasar obligasi Indonesia, sebenarnya sudah tampak sebelum lebaran. Dari awal Mei hingga 20 Mei 2020, aliran dana asing yang masuk ke pasar obligasi Indonesia mencapai Rp 4,53 triliun.

Bank Indonesia mencatat pada periode 18-20 Mei 2020, aliran masuk sebesar Rp 6,15 triliun ke SBN.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan masuknya inflow ke dalam negeri dikarenakan kepanikan di pasar keuangan global karena pandemi Covid-19 sudah mulai mereda. Selain itu juga karena kebijakan yang dilakukan oleh BI, Pemerintah serta otoritas terkait dalam menangani pandemi tersebut.

"ini buktikan bahwa semakin mereda kepanikan global dan penanganan Covid-19 di Indonesia, maka inflow meningkat," ujar Perry melalui teleconference, Kamis (28/5/2020).

Tak hanya di akhir bulan ini saja, bahkan di awal Mei lalu juga terjadi inflow meski tipis. Pada minggu pertama Mei terjadi inflow sebesar Rp 2,97 triliun.

Namun, memang yang masih menjadi tantangan adalah instrumen keuangan di pasar saham yang dipengaruhi oleh kondisi pasar saham global. Dimana sampai saat ini masih terjadi aliran modal asing keluar (outflow).

"Saham masih outflow di minggu ke dua Rp 2,71 triliun dan di minggu pertama Rp 3,19 triliun. Ini berkaitan dengan kondisi pasar saham global," tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]

(hps/tas)