Agar Tak Ada Kendala, Penyaluran Bansos Sembako di Bekasi Dipantau Langsung Ketua RW

by
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2020/05/29/1181659/670x335/agar-tak-ada-kendala-penyaluran-bansos-sembako-di-bekasi-dipantau-langsung-ketua-rw.jpg
Penyaluran Bansos di Bekasi. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Penyaluran Bansos sembako dari Kemensos ke sejumlah titik di kawasan Jabodetabek tanpa kendala alias tepat sasaran.

Hal itu diakui, Ketua RW 011 Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi bernama Nurhadi.

Menurutnya, selama proses penyaluran Bansos sembako dia menyisir satu per satu kediaman warga di Bekasi.

"Tidak ada kendala, alhamdulillah, dari warga kami di 12 RT. Jadi, semua warga itu kita sisir satu per satu, sehingga warga kita, alhamdulillah, tidak ada keluhan dalam hal ini," kata Nurhadi dalam keterangannya, Kamis (28/5).

Menurut Nurhadi, hal itu terjadi lantaran adanya kerjasama yang baik antara Ketua RW dan para Ketua RT sehingga penyaluran Bansos presiden itu tepat sasaran.

"Karena kami juga sebagai RW dan RT, sama-sama kita turun (ke lapangan). Untuk warga yang paling berhak, kita lebih dahulukan," terangnya.

Selain itu, kata dia, komunikasi yang dibangun dengan warga di tiap-tiap RT setempat menjadi kunci penting berjalannya distribusi bansos tanpa hambatan sehingga warga terinfo dengan baik dan tidak perlu merasa dirugikan.

"Kadang-kadang ada juga yang kita lihat rumahnya, kehidupannya agak lumayan, tapi dia dapet juga, namanya ada disitu, lantas kita tanya dan berikan pengertian agar bantuan yang seharusnya ia terima bisa dialihkan kepada warga lain yang jauh lebih membutuhkan," cerita Nurhadi.

Sementara itu, dari kesaksian warga Yulianingsih (37), seorang ibu rumah tangga, yang diantarkan jatah sembako ke rumahnya, mengaku sejak wabah Covid-19 melanda, perekonomian keluarganya lesunya. Namun ia bersyukur bantuan dari pemerintah bisa membantun perekonomian keluarganya.

"Suami kerja buruh, kadang bangunan gitu, proyek, jadi kuli bangunan, itu sih (sejak Covid-19) perekonomian keluarga agak terganggu gitu. Terima kasih sekali kepada Bapak Presiden, Bapak Menteri Sosial, saya merasa terbantu sekali dengan pemberian dari pemerintah ini," ungkapnya.

Hal serupa juga diungkap Siti Khodijah (33), istri dari seorang buruh antar perabot rumah tangga ini mengaku keberlangsungan hidup keluarganya terganggu akibat dampak pandemi Covid-19.

"Ngaruh banget sih, apalagi kan saya punya anak kecil ya, buat beli susu apa gitu, suka ngga kebeli. Ya, alhamdulillah, bersyukur banget ya, maksudnya bukan karena musibah kaya gini, tapi karena ada bantuan dari pemerintah jadi merasa terbantu gitu," kata dia.

Adapun Warsono (46), seorang warga RT 01 yang berprofesi sebagai penjual bubur berharap ia dapat segera berjualan kembali setelah aturan PSBB dilonggarkan.

"Saya jualan bubur, waktu itu semenjak jalanan pada ditutup itu udah ngga jualan lagi, terus ya ini InsyaAllah mau mulai jualan lagi dah kalo udah ada kelonggaran gitu. Terima kasih ya kepada pemerintah, (bantuan) ini sangat membantu keluarga kami," tuturnya.

Seperti diketahui, Kementerian Sosial menyalurkan bantuan sembako dari Presiden kepada 1,9 juta keluarga di Jabodetabek sebanyak enam kali per Kepala Keluarga (KK).

Untuk wilayah Bodetabek, saat ini telah memasuki tahap ketiga.

Sebanyak 914 paket sembako tahap ketiga diterima RW 011 Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Masing-masing Ketua RT lantas berjibaku menyalurkan sejumlah paket sembako secara langsung ke rumah-rumah warga. [gil]