https://statik.tempo.co/data/2020/05/28/id_941188/941188_720.jpg
Seorang anggota TNI menghentikan pengendara mobil yang tidak mengenakan masker jelang pemberlakuan new normal di pos penguatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di pasar Sentral Kota Gorontalo, Gorontalo, Rabu, 27 Mei 2020. ANTARA

Ini yang Mau Dipantau Posko TNI-Polisi dalam New Normal di Jakpus

by

TEMPO.CO, Jakarta - TNI dan Polri di Jakarta Pusat berkolaborasi membangun sebuah posko database yang akan memantau kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan ketika status new normal (kenormalan baru)

"Memang kami dari Polsek Menteng, Kodim dan Koramil menyiapkan suatu posko yang akan kami jadikan mini posko untuk menampung semua data baik pelanggaran hingga penyebaran di wilayah Jakpus sebelum nanti diperbaiki lagi datanya baik di Kodim maupun di Polres," kata Kepala Polsek Menteng AKBP Guntur Muhammad Tariq di Jakarta, Kamis malam, 28 Mei 2020.

Pelanggaran yang akan dipantau, kata Guntur, penggunaan sarung tangan, penggunaan masker dan juga melakukan penjagaan jarak yang merupakan protokol kesehatan baik ketika PSBB maupun dengan new normal.

"Kami juga akan bagi-bagi masker, selain mengedukasi masyarakat. Di situ akan terlihat data kepatuhan masyarakat terhadap protokol Covid-19 itu seperti apa. Nanti semuanya akan terdata di posko tersebut," kata Guntur.

Posko database tersebut, kata Guntur, akan tersebar di delapan titik di Jakarta Pusat, disesuaikan dengan jumlah Polsek dan Koramil yang ada.

Untuk pos pengawasan, akan didirikan di empat stasiun MRT, kemudian di stasiun-stasiun, dan juga sepanjang Jalan MH Thamrin serta di setiap lantai pusat-pusat perbelanjaan.

"Saya rasa ini bisa menjadi contoh untuk seluruh wilayah di Indonesia. Bahwa posko sejenis ini bisa bermanfaat terutama di jalur utama seperti MH Thamrin," ujar Guntur terkait new normal tersebut.

Untuk komposisi personil, kata Guntur, akan berisi sekitar 75 persen unsur TNI dan 25 persen unsur kepolisian.

"Jadi kami bahu-membahu untuk mendorong program pemerintah jadi lebih baik lagi. Harapannya semua bisa menaati aturan protokol kesehatan dengan disiplin," kata Guntur.

Sementara itu, pada Hari Kamis tanggal 28 Mei 2020, pertambahan kasus positif di Jakarta masih tetap di angka ratusan jiwa yakni 103 namun lebih rendah dibanding hari sebelumnya di angka 105 orang.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI yang diterima di Jakarta, Kamis, untuk kasus positif Covid-19 pada Kamis kemarin adalah 6.929 orang (sehari sebelumnya 6.826 orang), sementara pasien sembuh 1.719 orang (hari sebelumnya 1.689 orang) dan yang meninggal 514 orang (sebelumnya 510 orang).

Jumlah 1.719 orang sembuh itu, dalam persentase adalah sekitar 25 persen dari kasus positif, sementara kasus meninggal sebanyak 514 orang itu adalah sekitar tujuh persen dari kasus positif.

"Sementara itu, 2.055 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 2.043 orang) dan 2.641 orang melakukan self isolation di rumah (sebelumnya 2.584 orang)," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Balai Kota Jakarta, Kamis.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta juga mencatat di Jakarta, ada yang tergolong Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 17.069 orang (meningkat dari sebelumnya 16.138 orang).

ANTARA