https://statik.tempo.co/data/2019/07/22/id_857541/857541_720.jpg
Camila Cabello. Instagram/@camilacabello

Camila Cabello Sempat Putus Asa karena Gangguan Kesehatan Mental

by

TEMPO.CO, Jakarta - Camila Cabello mengaku mengalami gangguan kecemasan dan obsessive-compulsive disorder atau OCD. Sebelumnya, penyanyi 23 tahun ini menyembunyikan kondisinya karena merasa malu. Tapi sebenarnya pelantun “Havana” ini berjuang keras melawan masalah kesehatan mentalnya, meskipun dia selalu tampak ceria.

Dia mengungkapkan kondisinya dalam sebuah esai yang diterbitkan oleh WSJ Magazine pada 28 Mei 2020. Dia merinci bahwa apa yang dia unggah di akun Instagram-nya tidak selalu sama dengan yang terjadi hidupnya.

“Ini adalah foto-foto yang tidak ada dari tahun lalu: saya menangis di mobil berbicara dengan ibu saya tentang seberapa besar kecemasan dan berapa banyak gejala OCD yang saya alami,” tulis Camila di awal esainya.

“Saya dan ibu saya di kamar hotel membaca buku-buku tentang OCD karena saya putus asa. Saya mengalami apa yang terasa seperti kecemasan konstan, tak tergoyahkan, tanpa henti yang membuat kehidupan sehari-hari menjadi sangat sulit,” kata dia, seperti dikutip Hollywood Life.

Ia baru mengungkapkannya sekarang karena tidak ingin orang-orang yang selama ini berpikir dia kuat dan percaya diri tahu bahwa dia sebenarnya lemah. Tapi, hati kecilnya berbicara, jika dia tak jujur dengan kondisi yang sebenarnya, orang akan berpikir bahwa ada yang salah dengan dirinya.

Setelah tak tahan dengan rasa sakitnya, Camila akhirnya menyadari bahwa dia perlu mencari bantuan. “Menyangkal penderitaan saya dan memarahi diri sendiri tidak membantu," kata dia.

Kesehatan mental dan penyakit mental mempengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda. Bagi Camila, OCD-nya digambarkan sebagai perasaan seolah-olah pikirannya memainkan tipuan kejam terhadapnya. Gejala-gejalanya juga termanifestasi secara fisik. Camila mengalami insomnia, sakit kepala, dan perasaan memiliki benjolan di tenggorokannya sebagai akibat dari kecemasan dan OCD-nya.

Dia akhirnya menjalani terapi meditasi, terapi perilaku kognitif, latihan pernapasan, dan banyak lagi. Terapi ini diakuinya sangat membantu menjadi pribadi yang jauh lebih sehat.

“Untuk waktu yang lama, gangguan kecemasan terasa seperti merampas humor saya, kegembiraan saya, kreativitas saya dan kepercayaan saya," dia menulis “Tapi sekarang kecemasan dan saya adalah teman baik. Saya mendengarkannya, karena saya tahu dia hanya berusaha membuat saya aman, tetapi saya tidak memberinya terlalu banyak perhatian,” kata dia.

Di akhir esainya, dia menulis pesan untuk siapa pun yang mengalami gangguan kesehatan mental. “Kita hidup dalam budaya yang mengejar kesempurnaan yang tak terjangkau,” tulis Camila.

“Media sosial dapat membuat kita merasa harus sesempurna orang lain. Jauhi dari tanda kelemahan, berjuang dan ambil langkah-langkah penyembuhan sangat berguna,” kata Camila Cabello.