https://statik.tempo.co/data/2019/10/23/id_883097/883097_720.jpg
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengenakan jas dan berdasi merah serta berkopiah saat tiba di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Oktober 2019. Tempo/Dias Prasongko

Kemenko Maritim Bahas Pemulihan Ekonomi Biru di Masa New Normal

by

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyiapkan pemulihan perekonomian melalui tatanan baru atau new normal. Salah satu sektor yang disasar adalah blue economy atau ekonomi biru (ekonomi yang berbasis lingkungan).

Rencana tersebut diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Maritim dan Investasi Safri Burhanuddin dalam diskusi virtual dengan CSIRO dan UN-ESCAP yang dihadiri peserta dari berbagai negara. "Covid-19 berdampak luar biasa terhadap sektor blue economy sehingga perlu kerja sama mengurangi dan memperbaiki dampak tersebut,” kata dia seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat, 29 Mei 2020.

Ekonomi biru adalah kegiatan ekonomi yang berbasis pada pengelolaan sektor kelautan dan perikanan. Kegiatan ekonomi ini juga melibatkan sektor wisata bahari, perikanan, hingga makanan laut.

Safri mengatakan, meski pandemi memiliki dampak baik untuk pemulihan ekosistem lingkungan, khususnya laut, hal itu tidak diimbangi dengan stabilitas ekonomi. Padahal, menurut Safri, dalam konsep ekonomi biru, baik lingkungan maupun perekonomian, keduanya harus berjalan seiringan.

“Jadi kalau cuma lingkungan yang jalan dan ekonomi tidak bermanfaat, blue economy belum jalan," ucapnya.

Dalam rancangannya, Safri mengatakan pemerintah akan memfokuskan kegiatan ekonomi biru pada pembangunan berkelanjutan. Program ini akan melibatkan pemanfaatan energi baru, seperti menggunakan arus dan solar.

Pemakalah dari CSIRO, Andy Steven, dalam diskusi tersebut menjelaskan saat ini Australia tengah memulihkan sektor ekonomi biru. Salah satu caranya dengan memperbaiki sistem logistik dan memperkuat pasar kembali.

“Kalau nanti mal atau restoran mulai buka, bahan-bahan baku seperti seafood akan bertambah. Ini akan memajukan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Sementara itu, Director Environment & Development UN-ESCAP Stefanos Fotiou mengatakan masyarakat dunia memang harus siap menghadapi keadaan normal baru. "Kita harus adaptasi," katanya. Di samping itu, ia menekankan konservasi laut dan pengendalian perubahan iklim tetap harus berjalan.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA